Home Ekonomi Kia Tetap Optimis, Incar peluang CKD

Kia Tetap Optimis, Incar peluang CKD

Jakarta, Gatra.com - Perjalanan Kia di Indonesia seperti roller coaster. Pernah jatuh dan bangkit lagi. Dibawa masuk ke Indonesia oleh keluarga Cendana 25 tahun lalu, merek ini sekarang dibawah kendali Indomobil Group.

Dengan bendara PT Kreta Indo Artha (KIA) salah satu anak perusahaan Indomobil Group, Kia kembali menata bisnisnya di Indonesia. Baru saja menekan pedal gas untuk kembali menyapa konsumen lewat peluncuran Kia Seltos, Januari 2020 lalu, datang pandemi Covid-19. Mendadak layu semua rencana.

Berdasarkan data penjualan Gaikindo hingga Agustus Kia menjual sekitar 400 unit. "Penjualan masih didominasi oleh Seltos sebesar 75%, kalau sisanya 10% K27 dan sisanya rio, picanto dan sedona, namun kita ada pengadaan mobil niaga mungkin nanti komposisinya berubah lagi," kata Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha Ario Soerjo dalam webinar yang diselengarakan Forum Wartawan Otomotif, Kamis (27/8).

Soerjo menilai penjualan itu cukup wajar mengingat volume industri otomotif nasional sempat turun hingga 5% dibandingkan volume penjualan sebelum pandemi. Dia tetap optimis pada kekuatan merk Kia. Bahkan dia dengan percaya diri penjualan Kia di Indonesia akan mencapai level 4 digit.

Meskipun penjualan layu, namun target-target awal tahun jalan terus. Ambil contoh pengembangan jaringan purna jual. PT KIA menargetkan tahun ini bisa menyiapkan sekitar 40 lokasi layanan purna. Hingga Agustus PT KIA sudah meresmikan 22 dealer 3S dan 10 bengkel. Diharapkan hingga akhir tahun ini target bisa tercapai. Dan tahun depan jumlah lokasi layanan bisa mencapai angka 50 lokasi.

PT KIA memang cukup agresif menyiapkan jaringan layanan purnajual sehingga bisa memperluas cakupan konsumen yang bisa dilayani. Dengan pembukaan dealer baru, akan lebih mudah melayani konsumen . Apalagi nantinya tidak ada perbedaan 'Kia Lama' atau 'Kia Baru'. Semua dilayani

Ambisi lain yang sedang dipersiapkan adalah perakitan didalam negeri. Saat ini studi kelayakannya sedang berlangsung. Salah satu variabel yang diperhatikan adalah skala ekonomi. Semakin tinggi permintaan suatu produk, maka peluangnya untuk dirakit didalam negeri semakin besar. Dalam waktu 18 bulan, biasanya hasil studi kelayakan sudah ketahuan hasilnya untuk menentukan model apa yang di-CKD.

Soal fasilitas perakitan tidak jadi masalah. Toh, Indomobil Group punya fasilitas perakitan yang siap digunakan segera yaitu PT National Assembler. Fasilitas yang berlokasi di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur ini merakit beberapa merk yang berada dibawah naungan Indomobil Group.

Target lain yang sedang disiapkan adalah peluncuran model-model baru termasuk Seltos Diesel. Meskipun unit-nya sudah wira-wiri untuk tes jalan, belum ada lampu hijau untuk memasarkannya di Indonesia. Kendalanya adalah standar emisi mesin yang menuntut bahan bakar sekualitas Pertadex. Soerjo mengatakan pihaknya masih mempelajari semua aspek. Termasuk ketersedian bahan bakar kualitas ini di semua daerah di Indonesia.

Dan tampaknya hanya soal waktu sebelum PT KIA meramaikan pasar otomotif nasional dengan kehadiran mobil listrik Kia Nero dan Soul EV.


 

293