Home Kesehatan Angka Kehamilan Selama Pandemi Covid -19 di NTT Cukup Tinggi

Angka Kehamilan Selama Pandemi Covid -19 di NTT Cukup Tinggi

Kupang, Gatra.com - Angka kehamilan di Provinsi NTT selama pandemi Covid -19 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Kenaikan angka kehamilan itu karena ketiadaan aktivitas dan selalu di rumah saja selama masa pandemi

“Kehamilan selama pandemi Covid -19 cukup tinggi. Data yang kami rekap selama Januari – Juli 2020 meningkat 8,46 persen. Hal ini dipicu karena ketiadaan aktivitas diluar rumah selama pandemi tersebut. Kami hanya mendata dan memberikan, bimbingan, konseling pasca kehamilan kepada mereka, pasangan usia subur ( PUS ) ,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru ( 29/8).

Demi meredam angka kehamilan yang terus menanjak ini, Marianus Mau Kuru minta agar selama masa Covid-19 ini masyarakat khususnya pasangan usia subur, dapat menahan kehamilan. Ini karena banyak risiko yang akan dihadapi, misalnya daya tahan tubuh mengalami penurunan dan mudah terpapar Covid-19.

"Selama ini kami terus menghimbau agar selama masa pandemi Covid -19 ini, masyarakat dalam hal ini para pasutri pasangan usia subur, dapat menahan diri, menunda kehamilan. Karena jika terpapar Covid-19, bisa kemungkinan terjadi gangguan hingga janin,” jelas Marius Mau Kuru.

Lebih lanjut Marius Mau Kuru mengatakan dampak lainnya karena hamil dimasa pandemi Covid -19 ini, akan berdampak pada keguguran, pendarahan, dan juga aborsi serta bisa mengalami kecatatan fisik.

"Dampak ikutan lainnya jika hamil dimasa pandemic Covid -19 ini cukup besar. Bayangkan kesehatan anaknya jika dia mengonsumsi asi dari ibunya yang terpapar Covid-19. Hal ini sangat berbahaya dan bisa saja mengalami kematian,” katanya.

Karena itu ungkap Marius Mau Kuru, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak dan bahaya jika hamil di masa pandemi ini.

"Sejak awal pandemi hingga sekarang kami terus melakukan sosialisasi agar menunda kemamilan. Tagline kami, semua anggota keluarga negatif Covid-19, semua ibu negatif kehamilan. Nikah boleh, kawin boleh tapi hamil ditunda,” sebut Marius Mau Kuru.

Pihak BKKBN Provinsi NTT, kata Marius Mau Kuru, juga telah menyiapkan alat kontrasepsi yang cukup memadai dan telah diistribusikan ke 22 Kabupaten / Kota di NTT.

“Kami telah mendistribusikan alat kontrasepsi ke semua Kabupaten / Kota di NTT. Stoknya cukup memadai. Kami melayani semua pasangan usia subur (PUS),” katanya.

Dari data yang diperoleh ungkap Marianus, jumlah ibu hamil tahun 2018 tercatat sebanyak 136.167 orang. Sedangkan Tahun 2019 tercatat sebanyak 142.596. Ada kenaikan jumlah kehamilan sebanyak 4.629 orang (4,72 persen).

“Khusus tahun 2020, selama pandemi Covid -19, dari Januari – Juli 2020 ini tercatat angka kehamilan sebanyak 154.663 orang. Terjadi kenaikan sebanyak 12.067 orang atau 8,46 persen,” tutup Marianus Mau Kuru.

368