Home Ekonomi Petani Terpaksa Beli Pupuk di Atas HET

Petani Terpaksa Beli Pupuk di Atas HET

Karanganyar, Gatra.com - Petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Karanganyar terpaksa membeli pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET) lantaran pupuk subsidi dari pemerintah tak kunjung datang. Padahal, kebutuhan pupuk itu mendesak di awal masa tanam. 

Ketua Gapoktan Desa Ngringo, Jaten, Sutarno, mengatakan, pupuk subsidi pemerintah belum didapatkan para petani di musim tanam III. Kebutuhan pemupukan saat menanam yang tak bisa ditunda, membuat para petani memutuskan membeli pupuk nonsubsidi. Mereka membelinya di kios penyedia di desa setempat hingga sampai ke luar kabupaten. 

"Apapun caranya harus dapat pupuk. Masa tanam enggak boleh mundur. Di toko terdekat sudah habis. Harus mencari ke desa tetangga sampai ke Sragen dan Sukoharjo. Yang penting dapat pupuk," kata Sutarno kepada Gatra.com, Minggu (30/8). 

Jatah pupuk subsidi sering terlambat datang karena tidak sesuai jadwalnya di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dengan musim tanam. Selain itu, jatah penerimaan juga berkurang. Sutarno mengatakan, kondisi tersebut dirasakannya pada musim tanam III tahun ini. Hal itu menyebabkan modal tanam membengkak. 

"Terpaksa beli pupuk nonsubsidi. Urea satu sak Rp200 ribu. Padahal kalau subsidi Rp95 ribu. NPK jadi Rp150 ribu dan ZA di atas Rp100 ribu. Biaya jadi membengkak," katanya. 

Mayoritas sawah Gapoktan Desa Ngringo seluas 64 hektare saat ini sedang mengawali MT III. Para petani pun mengalami kendala serupa. Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Perikanan Karanganyar, Siti Maesyaroh, mengatakan, saat ini kuota pupuk untuk Karanganyar sudah tak lagi mencukupi kebutuhan petani. Sehingga perlu penambahan kuota yang signifikan.

Untuk itu, pihaknya meminta petani bersabar menunggu jawaban dari Kementerian Pertanian. Meski begitu, ia mempersilakan petani membeli  pupuk nonsubsidi dengan harga mahal.

"Musim tanam tidak bisa diundur terlalu lama karena terkait siklus cuaca dan faktor lainnya. Apalagi sebentar lagi memasuki musim hujan sehingga rawan untuk benih padi jika ditanam pada musim hujan. Kami harapkan segera ada penambahan kuota," katanya. 

Saat ini, Pemkab Karanganyar mendapatkan kuota pupuk urea bersubsidi sebanyak 13.000 ton pada tahun 2020. Angka tersebut di bawah permintaan Pemkab Karanganyar sebanyak 23.000 ton yang diajukan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

374