London, Gatra.com – BP Plc berencana untuk menjual kantor pusatnya di pusat kota London, Inggris untuk memangkas pekerjaan dan mengadopsi kerja fleksibel.

The Times melaporkan pada hari Minggu, dikutip Bloomberg, perusahaan raksasa minyak terkemuka itu, selama ini mempekerjakan 6.500 staf kantor di Inggris, dan berencana untuk menyewa kembali gedung di Alun-Alun St. James dari pemilik baru selama dua tahun.

Surat kabar tersebut enggan menyebut siapa dibalik keputusan itu, BP juga menolak mengomentari rumor atau spekulasi mengenai pemberitaan di surat kabar tersebut.

BP bergabung dengan perusahaan lain kemudian mengubah gaya kerja mereka setelah banyak karyawan mulai bekerja di rumah karena pandemi virus corona. 

Chief Executive Officer Bernard Looney mengatakan perusahaan akan pindah dan bergabung dengan karyawan yang mempekerjakan di rumah dan kantor.

Rencana tersebut juga menyoroti ketidakpastian yang dihadapi pasar properti ketika virus korona menjadikan pekerja kantor kenbali ruang keluarga mereka, sehingga mengosongkan menara di pusat bisnis City and Canary Wharf dan di tempat lain di London.

Surat kabar tersebut mengutip analisis data ponsel menyebutkan bahwa hanya 13 persen orang yang kembali ke kantor mereka bulan ini di London, dan di 63 pusat kota terbesar di negara itu, dengan jumlahnya yakni 17 persen.

Surat kabar tersebut menyebut, BP membeli bangunan tersebut seharga 117 juta pound (US$156 juta) pada 2001, dan bisa dihargai lebih dari 300 juta pound atau sekitar Rp5,8 triliun jika dijual saat ini.