Home Kesehatan Berisiko Tinggi, Kampus Swasta Yogya Belum Siap Buka

Berisiko Tinggi, Kampus Swasta Yogya Belum Siap Buka

Yogyakarta, Gatra.com – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberi lampu hijau perguruan tinggi untuk menggelar kuliah tatap muka mulai September ini. Namun Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V DIY menegaskan kampus belum akan menerapkannya.

Ketua Aptisi Wilayah V Fathul Wahid mengatakan kemungkinan besar kampus di DIY tetap menerapkan kombinasi sistem kuliah daring dan tatap muka hingga tahun depan.

"Ini adalah pilihan paling bijak sejauh ini,” kata Fathul yang juga Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) DIY ini, Senin (1/9).

Fathul mengatakan, kuliah tatap muka akan diawasi ketat dan wajib menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa juga wajib mendapat izin dari orang tua, sehingga kebijakan tersebut melibatkan semua pihak.

Menurutnya, beberapa kampus yang menggelar kuliah tatap muka didominasi oleh program studi khusus seperti pendidikan profesi.

"Pendidikan profesi itu tidak bisa digantikan secara daring atau keterampilan medis yang tidak bisa digantikan. Sudah mulai agak lama, hanya mitigasi sangat ketat," ujarnya.

UII juga telah menerapkan kuliah tatap muka, namun khusus untuk praktikum laboratorium. Kuliah biasa belum diizinkan sampai kondisi membaik. Jika kuliah tatap muka dimulai, Aptisi akan meminta pihak kampus mengatur pembagian jadwal, kapasitas ruangan, hingga penerapan protokol kesehatan.

"Kami belum memiliki data berapa kampus swasta yang siap bertatap muka. Kalau UII, kami sudah persiapkan protokol khusus, misal apoteker, arsitek, menyusun ulang studionya," ujarnya.

Menurut Fathul, kuliah tatap muka berisiko sangat tinggi saat ini. Pasalnya 70 persen lebih mahasiswa di DIY berasal dari luar daerah.

Sekda Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan Pemda DIY mengizinkan perguruan tinggi memulai kuliah tatap muka bulan depan. "Jadi kalau mahasiswa, September pertengahan sudah proses,” katanya.

473