Home Milenial Satu-satunya di Asia, Kedokteran Penerbangan UI Lustrum II

Satu-satunya di Asia, Kedokteran Penerbangan UI Lustrum II

Jakarta, Gatra.com - Program Studi (Prodi) Kedokteran Penerbangan, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (FKUI) memperingati Lustrum ke-2 atau peringatan atas sepuluh tahun berdirinya Prodi tersebut. Hingga sekarang, Prodi Kedokteran Penerbangan ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Asia. 

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dalam sambutannya menuturkan, bahwa capaian berdirinya 10 tahun Prodi Kedokteran Penerbangan FKUI patut diapresoasi. Saat ini, FKUI memiliki 31 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Prodi Kedokteran Penerbangan FKUI menjadi salah satu PPDS yang berhasil mencetak para lulusan yang telah berkiprah di lintas lembaga yang mengurusi penerbangan.

"Diharapkan ke depan ada beragam masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya materi pengajaran semasa perkuliahan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan di industri. Selain itu, diskusi Webinar kali ini juga mampu merumuskan upaya menjaga keselamatan para pelaku dan pengguna jasa penerbangan. Protokol kesehatan bisa dijalankan di dalam penerbangan khususnya penerbangan nasional," kata Prof. Ari dalam sambutannya, Selasa (1/9).

Di lain kesempatan, Ketua Prodi Kedokteran Penerbangan FKUI, Prof. dr. Budi Sampurna, DFM., S.H., Sp.F(K), SpKP mengatakan, selama ini, ilmu Kedokteran Penerbangan kerap dikenal sebagai aerospace medicine atau aviation medicine. Prodi Kedokteran Penerbangan FKUI yang telah berdiri sejak tahun 2010 merupakan prodi yang sangat langka, dan hanya ada 5 program studi serupa di dunia.

Setelah 10 tahun berdiri, prodi Kedokteran Penerbangan FKUI juga telah berhasil mencetak 64 dokter spesialis kedokteran penerbangan. Para alumni prodi tersebur tersebar di beragam lembaga seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perhubungan, TNI AU, beberapa rumah sakit, perusahaan evakuasi medik, maskapai penerbangan, serta institusi lainnya sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.

"Ada dua tugas utama dokter spesialis kedokteran penerbangan di dalam memberikan pelayanan kesehatan. Pertama, membina kesehatan fisik dan mental awak angkutan udara, baik itu tingkat perorangan, maupun tingkat komunitas penerbangan seperti di maskapai penerbangan, kedinasan TNI, dan Kementerian Perhubungan. Kedua, menguji kesehatan awak angkutan udara untuk dinyatakan fit dan layak memperoleh lisensi,” ujar Prof. Budi.

Terakhir, Prof. Budi juga mengatakan bahwa Prodi Kedokteran Penerbangan FKUI bertujuan menghasilkan lulusan-lulusan terbaik untuk berpartisipasi dalam keselamatan penerbangan internasional.

"Para dokter spesialis ini akan memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan kesehatan penerbangan sesuai standar internasional dan juga terlibat dalam kegiatan penelitian untuk kemajuan ilmu kedokteran penerbangan," ungkapnya.

822