Surabaya, Gatra.com - Pusat Penelitian dan Pengembangan Unibersitas Airlangga telah membuat obat Covid-19. Namun, hingga kini hasilnya masih dalam pemeriksaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Belum ada hasil dan izin dari BPOM soal obat yang juga diprakarsai oleh TNI AD dan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut. Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan masih menunggu hasil resmi dari BPOM. "Untuk obat (kombinasi obat Covid-19) masih di-review oleh BPOM," kata Andika singkat di Gedung Negara Grahadi, Jumat (3/9).

Apabila nanti sudah ada hasil dari BPOM, Andika berjanji akan menyempurnakan obat tersebut apabila ada kekurangan. BIN dan Tim peneliti dari Unair yang membuat obatnya, juga akan dilibatkan. "Semua tim periset dari Unair, dari kami juga terus akan siap memperbaiki. Apapun yang disampaikan, yang mungkin direkomendasikan oleh BPOM akan kami ikuti," kata Andika.

Seperti diberitakan, obat Covid-19 buatan Unair tersebut mampu memperbaiki kondisi penderita Covid-19 dari yang tidak bergejala hingga gejala. Namun, belum ada izin edar dari BPOM, kombinasi obat tersebut menuai kontroversial.

Sejumlah periset menilai, ada kejanggalan pada kombinasi obat Covid-19 buatan Unair. Salah satunya, penggunaan sel Vero 60 persen pada pengujian efektifitas salah satu kombinasi obat yang disebut hidroksiklorokuin.