Home Internasional Keracunan Navalny: NATO Tuntut Rusia Ungkap Program Novichok

Keracunan Navalny: NATO Tuntut Rusia Ungkap Program Novichok

Brussel, Gatra.com - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO pada hari Jumat menyerukan dilakukannya penyelidikan internasional terhadap kasus keracunan pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny dan menuntut Moskow mengungkapkan program agen saraf Novichok kepada pengawas senjata kimia global.

"Pemerintah Rusia harus sepenuhnya bekerja sama dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia dalam penyelidikan internasional yang tidak memihak," kata kepala NATO, Jens Stoltenberg, dikutip AFP, Jumat (4/9). 

Prnyataan dilontarkan setelah aliansi itu mengadakan pembicaraan darurat mengenai serangan terhadap Navalny.

Jerman, tempat Navalny dirawat, memberi pengarahan kepada 29 negara lainnya tentang kasus tersebut dan Stoltenberg mengatakan bahwa ada bukti tanpa keraguan Novichok digunakan.

"Pemerintah Rusia harus bekerja sama sepenuhnya dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia dalam penyelidikan internasional yang tidak memihak," kata Stoltenberg.

“Kami juga meminta Rusia untuk memberikan pengungkapan lengkap program Novichok kepada OPCW,” tambahnya.

Agen saraf era Soviet yang terkenal itu juga digunakan untuk melawan mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya di Inggris dua tahun lalu, yakni sebuah serangan yang menyebabkan tujuh diplomat Kremlin diusir dari misi NATO.

Sementara Stoltenberg tidak mengesampingkan pembalasan serupa kali ini. Ia menyebut bahwa keracunan Navalny, yang terjadi di Rusia, sangat berbeda dari serangan Skripal, yang terjadi di lokasi anggota NATO.

“Kami sangat yakin bahwa ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, sehingga memerlukan tanggapan internasional, tetapi saya sekarang tidak akan berspekulasi tentang tanggapan internasional seperti apa,” katanya.

UE dan kekuatan internasional lainnya juga telah menyerukan penyelidikan OPCW, menyuarakan keraguan bahwa Rusia akan menyelidiki keracunan Navalny dengan benar.

Adapun Kremlin telah menegaskan bahwa negara Rusia tidak dapat disalahkan dan pada hari Jumat seorang ahli toksikologi Rusia mengatakan kesehatan Navalny bisa saja memburuk akibat diet atau stres.

63

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR