Home Gaya Hidup Warga Binaan Cipinang Hasilkan Kerajinan Bernilai Jutaan

Warga Binaan Cipinang Hasilkan Kerajinan Bernilai Jutaan

Jakarta, Gatra.com – Selama masa pandemi, sejumlah warga binaan atau narapidana Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Cipinang, Jakarta Timur menghasilkan banyak karya-karya kerajinan tangan dengan nilai jual tinggi hingga jutaan rupiah.

Salah satunya seperti yang dihasilkan seorang warga binaan, Erik Ardian berusia 25 tahun.

Pria yang ditahan sejak 2018 akibat penyalahgunaan narkoba itu sangup memintal benang untuk dijadikan kerajinan tangan kaligrafi yang bisa dihargai jutaaan rupiah. Tak kalah dengan produk lain yang banyak dijual di pasaran dengan harga serupa.  

“Kaligrafi yang kami buat menggunakan pintalan benang pada kerangka yang dibuat dengan menancapkan ribuan paku kecil. Alasnya menggunakan media berukuran 100 x 50 sentimeter sebagai kerangkanya,” katanya.

Setelah rangka pakunya jadi, Erick pun memintal benang dengan bentuk kaligrafi 'Allah dan Rasulullah Nabi Muhammad'.

"Soalnya juga tergantung dari model yang dibuat. Paling lama pengerjaan bisa seminggu kalau agak sulit," katanya.

Untuk harga, Erik yang dibantu warga binaan lainnya mampu menghasilkan karya yang bernilai terjual antara Rp1 juta hingga Rp2,5 juta untuk setiap bingkainya.

Erik mengaku selama masa pandemi ini, ia bersama rekannya mampu menghasilkan 12 karya kaligrafi di dalam penjara. Biasanya dipasarkan melalui koperasi kemudian dijual ke pasaran.

Sedangkan uang hasil jualannya dipakai modal, misalnya membeli kebutuhan di koperasi, seperti makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya.

"Sejak COVID-19 bulan Maret lalu sampai sekarang, kita lebih banyak memproduksi," katanya.

Apa yang dilakukan Erick bersama sejumlah warga binaan lainnya mendapat apresiasi Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Cipinang, Oga Darmawan.

Oga menyebut hasil karya warga binaan seperti Erik dan rekanya menjadi salah satu klaster pembinaan kemandirian yang difasilitasi Lapas bersama otoritas terkait di Jakarta.

"Kami ada banyak kegiatan pelatihan kemandirian bagi warga binaan. Ada konveksi, kerajinan, memperbaiki AC, barista, dan kegiatan berseni musik dan sebagainya," katanya, Jumat (4/9).

Oga mengatakan penyaluran hasil kemandirian warga binaan melalui Koperasi Jeera yang kini tersebar di sejumlah kawasan di Jakarta, di antaranya berada di kawasan wisata Kota Tua, dan Taman Senopati.

"Biasanya kita pamerkan di sana dan bahkan dari keterampilan mereka itu nantinya bisa kita rekrut sebagai pegawai di Jeera setelah mereka bebas," katanya.

231

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR