Home Info Pendidikan Wapres Sebut Hanya Masyarakat Elite Yang Masuk PTN

Wapres Sebut Hanya Masyarakat Elite Yang Masuk PTN

Surabaya, Gatra.com - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menghadiri pengukuhan mahasiswa baru dan guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Lidah Wetan melalui hybrid (offline dan virtual). Ma'ruf menyebut bahwa mengenyam pendidikan tinggi saat ini sudah semakin sulit. 

Ma'ruf menyampaikan hal itu dihadapan para mahasiswa baru dan guru besar. Dia menyebut hanya 22 persen dari total 500 ribu calon mahasiswa yang diterima berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Itupun, mayoritas hanya dari kaum menengah atas. 

"Mahasiswa yang masuk seleksi tersebut adalah kelompok elite dalam struktur masyarakat Indonesia," kata Ma'ruf singkat saat berpidato secara vitual di hadapan para civitas akademika Unesa, Selasa (8/9). 

Meski hanya sedikit, Ma'ruf berharap bahwa semua PTN, termasuk Unesa mampu mencetak generasi unggul. Istilahnya, PTN merupakan kawah candradimuka dalam melahirkan generasi yang mampu diandalkan. 

Sehingga, program pemerintah dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dapat berjalan dengan baik. "Namun demikian, generasi unggul tidak akan tercipta tanpa para pencetak yang unggul," kata Ma'ruf.

Rektor Unesa Prof. Nurhasan menyebut, Unesa telah menduduki rangking ke-19 kampus terbaik secara nasional tahun ini. Nurhasan menyatakan, akan terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di kampusnya.

"Kerja keras tentu saja tidak akan menghianati hasil, dan ini adalah kerja keras kita bersama, kita harus bisa bersama dan bisa bekerja sama untuk Unesa," kata Nurhasan.

Nurhasan menuturkan, sudah banyak prestasi yang dicapai Unesa sebagai wujud peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Antara lain, inovasi teknologi berupa robot pengantar makanan dan drone penyemprot disinfektan bernama KECE.

Dia berharap, inovasi tersebut mampu memfasilitasi publikasi karya dan inovasi civitas akademika Unesa untuk dikenal Indonesia bahkan dunia. Tentu, harus diikuti keberanian berinovasi, menguatkan jejaring dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

1955