Home Gaya Hidup Top! Para Pengasong Terminal Tegal, Terbitkan Kumpulan Puisi

Top! Para Pengasong Terminal Tegal, Terbitkan Kumpulan Puisi

Tegal, Gatra.com - Hari Aksara Internasional, Selasa (8/9) diperingati sejumlah pedagang asongan di Terminal Kota Tegal, Jawa Tengah dengan menerbitkan sebuah buku. Buku berisi kumpulan puisi Tegalan itu merekam aktivitas sehari-hari mereka di terminal.

Buku yang diterbitkan berjudul "Balada Wong Stamplat, Antologi Puisi Tegalan". Dalam bahasa Indonesia, Balada Wong Stamplat artinya Balada Orang-orang Terminal.

Buku ini memuat 15 puisi yang ditulis dalam bahasa Tegal. Penulisnya di adalah pedagang asongan, petugas kebersihan, pemulung dan warga yang sehari-hari bekerja di Terminal Kota Tegal.

Mereka bisa menghasilkan karya setelah belajar membaca dan menulis di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sakila Kerti yang berada di kompleks terminal. Kegiatan belajar itu dilakoni mereka dengan semangat di sela mencari nafkah.

Salah satu di antaranya adalah Annisah (50), seorang pedagang asongan. Karya puisinya diberi judul "Minggat". Puisi yang dibuat warga Kelurahan Debong Kulon, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal ini bercerita tentang aktivitasnya naik turun bus untuk berjualan gorengan dan lontong.

Annisah mengaku belajar membaca dan menulis di TBM Sakila Kerti dengan mengikuti pendidikan kejar paket A. Sebelumnya, dia sama sekali tak bisa membaca dan menulis.

"Puisinya saya buat sendiri setelah bisa membaca dan menulis. Dulu sempat sekolah SD tapi kelas 3 keluar, jadi saya belajar lagi di TBM Sakila Kerti," ujarnya di sela acara peringatan Hari Aksara Internasional di TBM Sakila Kerti, Terminal Kota Tegal, Selasa (8/9).

Pengelola TBM Sakila Kerti, Yusqon mengatakan, penerbitan buku Balada Wong Stamplat dibantu oleh mahasiswa Universitas Pancasakti, Tegal ketika melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di TBM Sakila Kerti.

"Penulisnya ada 15 orang. Mereka adalah orang-orang yang selama ini belajar di TBM Sakila Kerti. Kerjanya ada yang pengasong, OB, sopir, dan lain-lain. Mereka dulu hanya membaca, sekarang sudah menulis," kata Yusqon.

Menurut Yusqon, karya-karya yang ditulis para penulis buku lekat dengan keseharian mereka di terminal dan menggunakan bahasa sehari-hari. Dia berharap penerbitan karya mereka dalam bentuk buku tepat saat Hari Aksara Internasional meningkatkan semangat dalam belajar berbagai hal di TBM Sakila Kerti.

"Ini buku pertama, harapannya bisa menginspirasi mereka untuk terus belajar. Nanti bukunya bisa dicetak banyak, dijual juga. Hasil penjualannya bisa untuk mereka," imbuhnya.

382