Home Internasional Giliran Vaksin CanSino dari Cina Diragukan Para Ahli

Giliran Vaksin CanSino dari Cina Diragukan Para Ahli

Shanghai, Gatra.com – Pasca perusahaan farmasi AstraZeneca di London, Inggris yang menghentikan uji coba penggunaan vaksin terhadap relawan pada hari Selasa, giliran perusahaan farmasi Cina, CanSino Biologics China, oleh kalangan ilmuwan mulai diragukan kemanjurannya memproduksi vaksin Covid-19. 

Para ilmuwan di luar perusahaan tersebut telah menyatakan keprihatinan bahwa efektivitas kandidat CanSino Ad5-nCoV, hanya terbatas pada virus flu biasa yang telah terpapar banyak orang selama ini. Mereka mengatakan, antibodi yang ada melawan virus flu biasa dapat merusak Ad5-nCoV.

Sebaliknya, pihak perusahaan menyebut bahwa pendapat ahli tentang kandidat vaksin COVID-19 profil tinggi, memang tidak boleh diikuti secara membabi buta tanpa data uji klinis yang memadai.

“Pengembangan vaksin adalah sains berbasis praktik, dan kita tidak boleh mengikuti para ahli secara membabi buta,” kata Zhu Tao, kepala ilmuwan, selama konferensi investor, dikutip Reuters pada Rabu (9/9).

Dia mengatakan ada beberapa contoh di mana vaksin yang dibuat menggunakan metode yang diragukan oleh para ahli dan telah memperoleh persetujuan peraturan setelah uji klinis membuktikan bahwa vaksin tersebut berhasil.

Zhu, mengutip hasil dari 128 peserta yang menjalani uji klinis dengan dosis yang lebih rendah dari kandidat vaksin di tahap pertengahan atau di saat percobaan menyebut tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa antibodi yang ada terhadap flu biasa dapat berdampak buruk yang besar pada kemampuan Ad5-nCoV untuk memicu antibodi terhadap virus corona. 

Perusahaan vaksin biasanya harus mengumpulkan data dalam skala besar, uji coba tahap akhir untuk mendapatkan persetujuan peraturan jika digunakan secara massal.

Zhu menilai, tidaklah ilmiah untuk membandingkan tingkat antibodi yang dihasilkan oleh sebuah kandidat vaksin karena bisa saja berbeda, mengingat metode pengujian yang bervariasi dapat merusak hasilnya.

Sebelumnya, AstraZeneca pada hari Selasa mengatakan telah menghentikan uji coba tahap akhir dari vaksin berbasis vektor virus eksperimental terkemuka, yang menggunakan teknologi yang mirip dengan CanSino, setelah timbulnya penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta penelitian.

Zhu menilai adanya cegukan tidak berarti semua vaksin eksperimental berbasis vektor virus berisiko, dan bahwa tidak jarang uji klinis bisa saja dihentikan sementara.

Sejauh ini kemampuan Ad5-nCoV, masih dalam uji coba tahap akhir, telah disetujui untuk digunakan dalam militer China.

2073

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR