Home Kesehatan Sungai Elo Tercemar Limbah Pabrik Tekstil Warga Mengeluh

Sungai Elo Tercemar Limbah Pabrik Tekstil Warga Mengeluh

Temanggung, Gatra.com - Tercemarnya Sungai Elo yang mengalir di wilayah Kabupaten Temanggung dan Magelang dikeluhkan warga, terutama masyarakat Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Hal itu diduga karena buangan limbah pabrik tekstil yang berada di Kecamatan Pringsurat, yang merupakan kawasan industri dan memang terdapat banyak pabrik.

Perwakilan Komunitas Hulu Kali Elo Desa Soropadan, Nauval Imam Fahrudin mengatakan, pembuangan air limbah dari salah satu pabrik di daerahnya dinilai tidak ramah lingkungan. Pasalnya, menyebabkan air di sungai tersebut berubah menjadi keruh. Hal itu sangat disayangkan karena merugikan masyarakat dari berbagai segi baik kesehatan maupun keberlangsudangan eksosistem alam.

"Limbah pabrik masuk ke Sungai Elo sehingga air menjadi kotor menganggu ekosistem ikan yang ada sehingga populasinya semakin berkurang. Masyarakat yang biasanya bermata pencaharian sebagai pencari ikan, kini sudah tidak bisa lagi mendapatkan ikan di sungai tersebut. Ketidaknyamanan juga dirasakan dalam hal kesehatan, sebab warga yang beraktivitas di sungai mengalami gatal-gatal pada kulit,"katanya Rabu (9/9).

Pencemaran limbah tersebut diketahui pertama kali pada saat dirinya bersama masyarakat lainnya sedang melakukan tubing di sungai tersebut. Ia melihat air dari hasil pembuangan limbah pabrik itu berwana keruh kecoklatan, bahkan di waktu-waktu tertentu warna airnya bisa berubah-rubah.

“Desa kami kan menjadi salah satu desa wisata di Temanggung, untuk menambah daya tarik wisatawan, kami menawarkan kegiatan tubing. Kegiatan ini kami lakukan uji coba dari Candi Umbul, air limbahnya sangat keruh sekali, kadang juga berwana merah, hijau dan kadang hitam pekat sekali, warna airnya limbahnya berubah-ubah,”katanya.

Menurutnya, pada saat siang hari debit air dari pembuangan limbah itu memang kecil, namun jika malam hari air limbah dari pabrik itu cukup besar. Dampak dari pembuangan air limbah ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Desa Soropadan saja, namun juga dirasakan oleh masyarakat di Desa Donorejo dan Secang, Kabupaten Magelang.

“Yang saya ketahui tiga desa ini yang terdampak langsung, kalau setelah Secang hingga ke Magelang kami belum tahu secara pasti,”katanya.

Haryoto warga lainnya menuturkan hal yang sama, sebagai seorang pencari ikan di hulu kali elo, dirinya sangat merasakan dampak yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah tersebut. Dulu sebelum ada pembuangan air limbah, ikan sangat mudah didapatkan, namun sekarang sangat susah didapatkannya. Selain itu dari limbah menimbulkan bau menyengat dan tidak sedap.

“Sudah lima tahun ini, awalnya memang masih banyak, semakin kesini ternyata ikan semakin susah didapatkan. Dampaknya lain langsung saya rasakan, sehabis mencari ikan dikali itu kulitnya langsung gatal-gatal. Ikan juga sudah mulai punah,”katanya.

3390