Home Politik Sultan Tak Yakin Protokol Kesehatan Ditaati Saat Pilkada

Sultan Tak Yakin Protokol Kesehatan Ditaati Saat Pilkada

Yogyakarta, Gatra.com - Tiga wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pemilihan kepala daerah dan telah menerima pendaftaran calon. Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, khawatir kasus Covid-19 muncul di tiga pilkada itu.

Sultan HB X mengatakan protokol pencegahan Covid-19 perlu dijalankan dengan penuh kesadaran selama masa pilkada. Ia menyebut perlu tim khusus supaya peserta pilkada disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Semoga saja tidak terjadi (kasus Covid-19 di pilkada). Masalahnya bagaimana di pilkada sendiri punya kesadaran. Ada tim yang bisa menjaga bagaimana protokol kesehatan itu,” kata Sultan di Gedung DPRD DIY, Kamis (10/9).

Sultan meragukan protokol kesehatan memang benar-benar diterapkan selama proses pilkada. “Protokol kesehatan itu dijaga. Ning, opo iyo. Aku kok ora yakin (Tapi apa memang dijaga, saya tidak yakin). Gitu saja,” katanya.

Di DIY, pilkada digelar di tiga kabupaten, yakni Sleman, Bantul, dan Gunungkidul. Masa pendaftaran peserta pilkada, seperti pantauan Gatra.com di Sleman dan Gunungkidul akhir pekan lalu, memang amat meriah.

Selain didampingi oleh pengurus partai pengusung, pasangan bakal calon pun diikuti ratusan pendukung. Alhasil, penerapan protokol kesehatan, terutama jaga jarak, sulit dilakukan.

Di Gunungkidul, pasangan berjalan kaki dan lari dari rumah atau kantor pemenangan menuju KPU. Pasangan lain naik andong dan menggelar pentas musik. Kondisi ini tak berbeda jauh di Sleman.

Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan mengatakan, KPU akan kembali mengingatkan soal penerapan protokol kesehatan Covid-19 setelah masa pendaftaran berlangsung ramai.

“Kami akan ingatkan kembali. Khususnya peserta pemilihan, baik itu pasangan calon, tim kampanye, parpol pengusung untuk menaati dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid secara ketat dan disiplin,” kata dia.

Hamdan berkata, tahapan selanjutnya pilkada juga berisiko menyebarkan Covid-19. “Tahapan-tahapan pemilihan berikutnya seperti kampanye juga mengandung risiko penyebaran Covid seandainya peserta Pemilihan tidak menaati protokol kesehatan,” ucapnya.

92