Home Kebencanaan PSBB DKI, Bupati Karanganyar Minta Warga Tidak Keluar Kota

PSBB DKI, Bupati Karanganyar Minta Warga Tidak Keluar Kota

Karanganyar, Gatra.com - Paguyuban warga Karanganyar (Pagaranyar) yang merantau di Jakarta dan sekitarnya diminta menahan diri untuk tidak pulang kampung selama pembatasan sosial skala besar (PSBB). Selain itu, warga Karanganyar diimbau tak berangkat ke Ibu Kota meski ada keperluan apapun.

“Saya minta camat dan lurah menghimbau warganya untuk tidak pergi ke Jakarta terlebih dahulu. Di sana PSBB diterapkan lebih ketat. Sedangkan daerah Soloraya semua kasus Covid-19 tinggi, kecuali Kabupaten Karanganyar. Tetap gunakan masker,” kata Bupati Karanganyar Juliyatmono, di rumah dinasnya kepada wartawan, Kamis (10/9).

Ia menyadari dampak PSBB bagi perekonomian sangat dirasakan kurang menguntungkan bagi para perantau. Warga Karanganyar yang mengadu nasib di wilayah Jabodetabek merupakan pelaku UKM seperti pedagang kuliner dan buruh. Pemberlakuan PSBB di tanah rantau bakal mematikan usaha tersebut. 

Berdasarkan pengalaman pada PSBB Jakarta beberapa waktu lalu, Pemda memberlakukan penyekatan warga perantau yang akan kembali ke kampung halaman. Mereka yang terlanjur kembali, diminta isolasi mandiri selama 14 hari.

Sementara itu Ketua Paguyuban Warga Karanganyar (Pagaranyar) sekaligus Forum Komunikasi Komunitas Karanganyar Bersatu (FK3B) Sukirdi Suryo mengatakan terdapat 35 ribu warga Kabupaten Karanganyar merantau di Jabodetabek. 

PSBB yang diberlakukan di Jakarta dan sejumlah daerah di Jabodetabek dipastikan memukul telak perekonomiannya. Untuk bisa kembali ke kampung halaman juga bukan persoalan mudah. Sebab, belum tentu mereka tak terpapar Covid-19.

“Kebanyakan yang kena Covid-19 itu orang tanpa gejala (OTG). Kita sampaikan ke para sedulur perantauan bahwa taati protokol kesehatan. PSBB benar-benar memukul kami yang menggantungkan hidup di Jakarta dan sekitarnya,” kata pria yang merantau sejak tahun 1991 ini.

Penting diketahui, Pemprov DKI memberlakukan kembali PSBB yang diperketat ini mulai 14 September 2020 dan belum diketahui kapan berakhirnya.

Sukirdi menyebut, FK3B mencatat 35 ribu warga Karanganyar merantau di Jabodetabek. Pada lebaran tahun ini, hanya 10-20 persen saja berhasil pulang kampung.

“SOP PSBB ini bagaimana, kami belum tahu. Rencananya para pengurus komunitas dari Karanganyar yang ada di Jakarta akan membahas bagaimana nasib kita. Semoga Pemda Karanganyar ikut memberi masukan. Semua pihak diharapkan memahami dan menaati aturan dari pemerintah sebagai gugus tugas penanggulangan Covid-19,” katanya.

766

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR