Solo, Gatra.com - Pemkot Solo menyiapkan skenario ketika nantinya terjadi outbreak kasus Covid-19 di kota Solo. Ada dua opsi, yakni menggunakan seluruh RSUD Bung Karno untuk penanganan Covid-19 dan kembali mengoperasikan Graha Wisata sebagai rumah sakit darurat.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (11/9). Saat ini RSUD Bung Karno memiliki daya tampung hingga 200 tempat tidur.

"Kalau ada outbreak biar RSUD Bung Karno semua untuk penanganan Covid-19," ucapnya.

Jika tidak cukup, Pemkot Solo berencana mengaktifkan Graha Wisata untuk rumah sakit darurat. Sebelumnya bangunan ini sudah digunakan menampung pemudik yang menjalani karantina mandiri saat kembali ke Solo.

Namun Rudy berharap penanganan Covid-19 bisa berjalan baik dan angka terinfeksi virus ini bisa turun. Untuk itu menurut Rudy perlu ada kerjasama berbagai pihak untuk mengoptimalkan penegakan protokol kesehatan.

Terkait wacana pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menurutnya Solo belum memerlukannya. Namun perlu ada kerjasama dengan berbagai pihak agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Misalkan saja di pasar, kalau ada pengunjung yang tidak memakai masker dengan benar, pedagang harus mengingatkan. Makanya pedagang dan masyarakat juga harus berpartisipasi penanganan protokol kesehatan, kalau tidak ya PSBB. Tapi kalau PSBB ya ekonominya mati," ucap Rudy.