Home Milenial Dirjen Vokasi Apresiasi Konsep Pemprov Jateng Bangun Vokasi

Dirjen Vokasi Apresiasi Konsep Pemprov Jateng Bangun Vokasi

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud), Wikan Askarinto mengaku sangat mengapresiasi pengembangan sistem Ijon siswa SMK/Vokasi yang merupakan prakarsa kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dengan Kawasan Industri Kendal.
 
Wikan mengatakan gerakan tersebut sangat baik untuk mempercepat implementasi tuntas kebijakan dan gerakan Link and Match dunia pendidikan dengan dunia industri serta dunia kerja (IDUKA), yang digalakkan kembali, termasuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud RI.
 
"Sistem Ijon yang didorong agar terwujud di KIK sangat selaras dengan beberapa strategi dasar Link and Match, yang dilakukan bersama oleh satuan pendidikan vokasi dengan IDUKA, yaitu sinkronisasi kurikulum, menghadirkan guru/dosen tamu dari kalangan expert/industri minimql 50 jam/prodi/semester, mprogram magang/prakerin minimal 1 semester di IDUKA, serta uji kompetensi/sertifikasi kompetensi bagi seluruh lulusan vokasi, dan bagi guru dan dosen vokasi," kata Wikan di Jakarta, Senin (14/9).
 
Sistem tersebut, jelas Wikan, merupakan merupakan perwujudan konsep cerdas dan taktis yang merangkum minimal 4 strategi dasar Link and Match tersebut, diharmonisasikan dengan pemaknaan "Local Wisdom" yang mudah dipahami dan dicerna oleh seluruh pihak dan stakeholder. 
 
"Semoga perjuangan kompak dan cerdas seluruh pihak dan stakeholder ini, akan mempercepat dampak positif dan signifikan yang diakibatkan oleh lahirnya jutaan lulusan vokasi yang kompeten dan unggul. Lulusan-lulusan yang benar-benar match dengan kebutuhan IDUKA, yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa," tutur Wikan.
 
Sebelumnya, Sistem Ijon ditawarkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai bentuk percepatan revitalisasi dengan indikator penyiapan sumber daya manusia lulusan vokasi penopang kebutuhan industri. 
 
Dalam mendukung percepatan tersebut Gubernur Jawa Tengah telah membentuk Tim Kerja Pembinaan dan Pengembangan Vokasi yang keanggotaannya terdiri dari unsur pemerintah daerah, Kadin, kalangan dunia usaha dan industri, perguruan tinggi, praktisi dan stakeholder pendidikan vokasi. 
 
"Industri dengan SMK harus bergerak bersama untuk ikut mengatasi masalah ketenagakerjaan vokasi. Agar kompetensi yang diharapkan industri terhadap lulusan SMK sesuai dengan kebutuhannya, maka industri dapat mengembangkan teaching industri di sekolah atau kelas industri di SMK, menjadi guru tamu di SMK, ikut serta merancang kurikulum di SMK dan menjadi guru tamu dari industri," pungkas Ganjar.
195