Home Kesehatan Pengunjung dan Pengelola Obwis di Banyumas Bakal Dites Swab

Pengunjung dan Pengelola Obwis di Banyumas Bakal Dites Swab

Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bakal menggelar tes swab massal untuk pengunjung maupun pengelola objek wisata. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, sesuai hasil rapat bersama Satuan Tugas Penanganan dan COVID-19 Banyumas dan Forkompimda, pada Senin (14/9), objek wisata yang telah dibukan menjadi salah satu lokasi pengambilan sampel usap massal. Tes swab di daya tarik wisata tersebut dilakukan secara acak dan mendadak.

"Tempat wisata kan banyak sekali. Untuk jumlah yang diambil dan jadwalnya kapan kita belum tahu. Itu kebijakan Dinkes (Dinas Kesehatan) Banyumas. Mulainya kapan juga belum tahu, kemungkinan secepatnya. Mungkin secara acak atau mendadak biar tidak menimbulkan kegaduhan. Ini berlaku untuk objek pemkab dan swasta, harapannya demikian," kata Asis, ketika dihubungi Selasa (15/9).

Asis menjelaskan, tes swab di objek wisata ini bertujuan untuk mengukur situasi penularan COVID-19 di sektor wisata. Selain itu, pemerintah setempat juga dapat ditangani dengan cepat apabila ditemukan kasus konfirmasi positif.

Tindakan selanjutnya, lanjut Asis, dirumuskan melalui rapat bersama Forkompimda dan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten. 

"Kebijakan nanti tergantung pak bupati. Nanti dilihat apakah yang positif pekerjanya atau yang melayani langsung atau wisatawan. Itu nanti diputuskan dalam rapat khusus. Seperti dulu waktu mau menutup pasar kan dirapatkan dulu," jelasnya.

Dia mengatakan, objek wisata di Banyumas yang telah mendapatkan izin beroperasi pada masa pandemi berjumlah 19 lokasi. Empat di antaranya merupakan daya tarik wisata milik Pemkab Banyumas.

Asis juga mengimbau pengelola destinasi wisata, rumah makan, restoran, maupun hotel untuk mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Tidak hanya memakai masker dan menyediakan cuci tangan, tapi juga harus menerapkan physical distancing.

"Tidak kalah penting jaga jarak dan menghindari kerumunan. Ini harus masyarakat juga ikut memantau dan mengingatkan karena ini untuk kepentingan kita semua," ucapnya.

203

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR