Pianis dan Komponis, Ananda Sukarlan, ‎sedang mempersiapkan konser "Tribute to Soekarno". Dalam konser nanti, ia bakal menyuguhkan musikalisasi teks proklamasi ‎Indonesia yang dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945. "Saya pertama kalinya bikin musik dari teks proklamasi, lalu dinyanyikan," ujarnya kepada Wartawan GATRA, Iwan Sutiawan, melalui sambungan telepon pada Senin kemarin.

Untuk konser tribute kali ini, musisi yang masuk daftar The 2000 Outstanding Musicians of the 20th Century tersebut, akan berkolaborasi dengan Nikodemus Lukas, penyanyi muda bersuara tenor pemenang salah satu ajang.

‎Selain musikalisasi teks proklamasi, Ananda juga membuat musik terkait sejumlah seniman kesayangan Presiden Soekarno. Antara lain, penyair Sitor Situmorang dan pelukis Sindoedarsono Soedjojono.

Untuk Soedjojono, Ananda membuat komposisi dari puisi "Lagu Cinta" yang mendampingi lukisan berjudul "My Queen", persembahan sang pelukis untuk istrinya. "Banyak yang enggak tahu Seodjojono ini suka bikin puisi juga, walaupun lebih terkenal dengan lukisannya," ucapnya.  

‎Selain itu, Ananda juga akan membuat beberapa aransemen piano untuk sejumlah lagu nasional Indonesia, seperti "Padamu Negeri" karya Kusbini dan "Satu Nusa Satu Bangsa" ciptaan Liberty Manik.

Mirip dengan format tribute to BJ Habibie dan Gus Dur, ko‎nser ini bakal dihelat secara virtual pada perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Ananda segera merampungkan syuting, salah satunya di tempat pengasingan Bung Karno di Ende, Flores. "Syuting di bawah pohon sukun, tempat beliau [Bung Karno] memformulasikan Pancasila. Pohonnya sebenarnya sudah mati, tapi ditanam baru lagi oleh pemerintah daerah, tujuannya untuk memperingati itu," ucapnya.