Home Kesehatan Sekda DKI Hadiri Paripurna, Positif Covid dan Sepsis Paru

Sekda DKI Hadiri Paripurna, Positif Covid dan Sepsis Paru

Jakarta, Gatra.com - Sekda DKI Jakarta, Saefullah disebut sempat mengeluh tak enak badan ketika kerja, tepatnya saat rapat paripurna di DPRD Selasa (8/9) pekan lalu sebelum dinyatakan terpapar Covid-19 dan meninggal pada hari ini, Rabu (16/9). Hal itu diceriterakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Sebelum rapat itu sebenarnya Saefullah sudah izin untuk bekerja di rumah dan beristirahat. Namun, saat rapat paripurna itu mendiang justru datang karena merasa bertanggung jawab pekerjaan.

"Pak Gubernur (Anies Baswedan) sudah ingatkan tidak usah hadir, tapi beliau ketika itu hadir. Akan tetapi di perjalanan persidangan agak tidak enak badan kemudian kembali istirahat, kembali ke dokter," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).

Setelah diperiksa dokter, Saefullah pun menjalani tes untuk deteksi Covid-19. Hasilnya positif.

Riza menyebut, Saefullah memang nemiliki penyakit asam lambung. Penyakit itu muncul saat mendiang tak enak badan. Setelah itu, kondisinya pun makin memburuk bahkan terkena serangan jantung.

"Pak Gubernur langsung datangkan alat tercanggih yang terbaik, yang dimiliki di (Rumah Sakit) Harapan Kita, beberapa hari lalu. Dan memang kondisinya terus menurun dari hari ke hari. Kita memberikan perhatian luar biasa agar (Saefullah) bisa dibantu ditolong. Semuanya jajaran Pemprov fokuskan cari solusi terbaik," papar dia.

Sebelumnya Saefullah menjalani perawatan di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan sejak Selasa (8/9) hingga akhirnya dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Minggu (13/9) dini hari. Saefullah tutup usia pada Rabu (16/9) pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, Saefullah meninggal karena infeksi berat di jaringan paru-parunya atau shock sepsis irreversible dengan ARDS dan terkonfirmasi Covid-19.

"Siang ini, Bapak Sekda kita, Bapak Saefullah, telah berpulang. Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible pada ARDS, yaitu infeksi berat pada jaringan paru dan seluruh sistem tubuh akibat infeksi COVID-19," kata Widyastuti yang dilansir dari laman Pemprov DKI Jakarta, Rabu (16/9).

Widyastuti melanjutkan, kondisi tersebut menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki dan tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai. Widyastuti pun mengajak jajaran Pemprov DKI Jakarta mendoakan mendiang agar diberi tempat terbaik di sisiNya.

Rencananya jenazah Saefullah akan dimakamkan dengan protokol COVID-19 di tanah pemakaman keluarga di Rorotan, Jakarta Utara. Saefullah telah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sejak 17 Juli 2014. Sebelumnya, Saefullah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 - 2014.

5443