Yogyakarta, Gatra.com – Para pedagang Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan diedukasi agar bisa berjualan secara daring. Mereka akan diajari di sebuah studio di pasar tersebut dan melalui bus yang disulap jadi semacam kelas.

Ketua Yayasan Beringharjo Inisiatif, Zaki Sirraj, mengatakan, saat ini ada sekitar lima ribu pedagang di Pasar Beringharjo. Dari jumlah itu, baru sekitar sepuluh persen yang melek teknologi digital.

“Baru di lantai satu sebelah barat yang pedagang pakaian yang melek digital. Tapi kalau di lorong timur, lantai satu, dua, dan tiga memang harus didampingi. Kami akan lakukan pendampingan. Jadi nanti diedukasi agar bisa digitalisasi dagangannya dan berjualan secara online,” kata Zaki di Kota Yogyakarta, Selasa (22/9).

Zaki mengatakan, dua tempat disiapkan untuk tempat pelatihan para pedagang. Tempat itu di sebuah studio kecil di dalam Pasar Beringharjo dan sebuah bus yang dijadikan sebuah kelas. Bus ini disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta.

“Mengambil foto produknya saja mereka belum mampu. Jadi kami latih. Produk difoto, dikurasi, dikemas, dikasih branding, kemudian dijual secara online,” ucapnya.

Menurut Zaki, bus ini menjadi tempat edukasi pedagang dan pemasok bahan supaya mereka punya pemahaman yang sama atas harga dan kualitas barang.

“Pandemi ini pedagang pasar pasokannya berhenti total karena tidak ada pembeli. Kami ingin ajak pedagang ke supplier sehingga ada kesepahaman masalah harga dan kualitas. Kalau tidak ada kolaborasi kita tidak akan mampu menjadikan pasar tradisional bersaing,” ucapnya.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan, ada hikmah di balik pandemi Covid-19. “Muncul kreativitas baru berupa inovasi ini untuk pengembangan pedagang pasar. Pada akhirnya kami harap kesejahteraan bisa terjaga,” kata dia.