Home Kesehatan Satgas: PSBB Jakarta Tak Bisa Langsung Rem Penularan Covid

Satgas: PSBB Jakarta Tak Bisa Langsung Rem Penularan Covid

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 14 September 2020. Bahkan, kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang pada awalnya akan berakhir pada Senin (27/9) pekan depan, diperpanjang hingga 11 Oktober nanti.
 
Anies mengatakan, kebijakan yang tertuang di dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2020 ini diambil karena kasus positif Covid-19 di Ibu Kota semakin masif dalam beberapa waktu belakangan. Sehingga, dengan kebijakan ini diharapkan akan mampu menekan penyebaran virus Corona baru di Jakarta.
 
Namun, kebijakan 'tarik rem' ini pada kenyataannya banyak mengundang kritik dari berbagai pihak, karena angka kasus positif Covid di Jakarta tidak juga menunjukkan penurunan dalam sepekan terakhir. Tidak terkecuali dari Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
 
"Jadi Pergub 88 yang sudah dibuat nggak serta merta efektif untuk mencegah ini. Jadi artinya, mengerem, itu nggak serta merta langsung berhenti," kata Wiku dalam diskusi virtual, Rabu (23/9).
 
Bahkan, jika angka okupansi rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta, masih terus mengalami peningkatan, artinya Pemerintah DKI Jakarta belum mampu menurunkan tingkat penularan virus. 
 
"Sebagian kondisinya (tingkat okupansi rumah sakit ujukan) sudah tinggi, di atas 60 persen. Tapi ada juga yang masih rendah. Ini ujungnya pasti akan penuh," ujar dia.
 
Wiku melanjutkan, kesulitan pemerintah dalam menekan angka kasus positif ini disebabkan oleh penyebaran virus yang sudah lama terjadi. Sehingga menyebabkannya tidak terkendali. 
 
Karenanya, lebih efektif bagi pemerintah untuk menekan penyebaran virus itu dengan meningkatkan kedisiplinan masyarakat. Hal itu dapat dilakukan dengan memperketat pengawasan masyarakat dari tingkat terendah, yakni di lingkungan RT dan RW.
 
"Karena itulah yang bisa kita kendalikan, kita nggak bisa semuanya ke pusat. Ini mindset semua masih lihatnya ke pusat. Padahal kita ingin Satgas-nya ini sampai ke RT RW, sehingga betul-betul perubahan perilaku ini bisa diterapkan sampe ke bawah-bawah," tutup Wiku.
111