Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memastikan bahwa perubahan sistem penghitungan BOS tidak akan menurunkan besaran penerimaan BOS yang diterima oleh sekolah. Kebalikannya, justru akan ada penambahan besaran, khususnya pada sekolah-sekolah kecil dan sekolah yang berada di daerah 3T.
"Dari mana kita arahkan tambahan anggaran ini kami realokasi hampir Rp 2,5 triliun dari BOS afirmasi dan BOD kinerja untuk membantu sekolah-sekolah di daerah yang paling tertinggal dan terluar yang rata-rata jumlah muridnya itu bisa jauh lebih kecil," ujar Nadiem dalam Rapat Kerja Bersama Komisi X DPR RI, Rabu(23/9).
Kenaikan juga tercatat terjadi di 377 Sekolah Dasar di tingkat kabupaten, 381 Sekolah Menengah Pertama di tingkat Kabuparen, 386 Sekolah Menengah Atas dan 370 Sekolah Menengah Kejuruan di tingkat kabupaten, serta di 390 Sekolah Luarbiasa di Kabupaten.
"Jadi begitu banyak kabupaten yang selama ini mungkin tidak dilihat kondisi khususnya, tidak ada penghitungan BOS yang afirmatif. Maka dari itu, sekarang kita koreksi dan kami berhasil dan kami sangat berterima kasih juga ada dukungan dari Kemenkeu untuk mendukung kita dalam perjuangan ini," jelasnya.
Perubahan perhitungan ini juga diakui Nadiem dikarenakan kondisi di tiap-tiap sekolah yang tidak bisa disamaratakan. Menrutunyan, jika ada sekolah yang sejatinya membutuhkan bantuan BOS lebih, maka sudah seharusnya pula sekolah tersebut menerima dana lebih.
"Karena itu ini suatu kabar gembira bagi sekolah-sekolah di daerah terluar dan tertinggal dan sekolah-sekolah yang jumlah muridnya kecil," pungkasnya.
