Home Teknologi Telemedicine Menjembatani Kebutuhan Saat Pandemi

Telemedicine Menjembatani Kebutuhan Saat Pandemi

Wawancara Chief Marketing Officer Halodoc, Dionisius Nathaniel

 

GATRAreview.com - Berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, perusahaan teknologi karya anak bangsa, Gojek dan Halodoc meluncurkan inovasi layanan telemedicine Check Covid-19 untuk membantu penanganan virus corona di Indonesia. Layanan konsultansi online atau telemedik tersebut didukung lebih dari 20.000 dokter berlisensi yang tergabung di ekosistem Halodoc. Untuk mengetahui lebih jauh tentang program unggulan Halodoc khususnya dalam misi penanganan corona di Indonesia, wartawan Gatra review Andhika Dinata mewawancarai Chief Marketing Officer Halodoc, Dionisius Nathaniel melalui pesan email pada 7 Agustus 2020. Berikut petikannya:

Apa saja program unggulan Halodoc sejak pertama kali diluncurkan pada 2016?

Sejak awal berdiri, kami percaya teknologi memainkan peranan penting dalam mewujudkan misi Halodoc menyederhanakan akses ke layanan kesehatan terpadu. Berawal dari tiga layanan utama, yakni Chat dengan Dokter, Beli Obat (saat ini Toko Kesehatan), dan Cek Lab (saat ini Tes Lab). Halodoc telah mengembangkan inovasi lainnya untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan dengan tambahan layanan Buat Janji RS, Pengingat Obat, dan Kalkulator BMI. Untuk menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan di masa pandemi, dengan tanggap meluncurkan layanan Chatbot untuk cek dini status risiko Covid-19 secara mandiri bagi para pengguna sejak awal masa Covid-19 mulai teridentifikasi di Indonesia. Halodoc juga berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI dalam mitigasi percepatan penanganan Covid-19, salah satunya dengan memberikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) terkait Covid-19.

Program Halodoc mengatasi corona melalui situs web, aplikasi dan medsos dipuji banyak kalangan. Apa yang melatarbelakanginya?

Kami berterima kasih atas apresiasi dan penerimaan yang luar biasa positif dari para stakeholder dan pengguna kami di berbagai daerah di Indonesia. Sebagai salah satu mitra resmi pemerintah dalam memberikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) terkait Covid-19, kami percaya diperlukan sinergi dan partisipasi nyata dari berbagai pihak termasuk masyarakat dan pelaku industri di berbagai bidang untuk menekan risiko penyebaran Covid-19. Sebagai kreasi anak bangsa, tentu menjadi salah satu tanggung jawab Halodoc untuk membantu pemerintah dan masyarakat terlebih di masa sulit ini. Menggabungkan keahlian kami di bidang teknologi, kesehatan dan pemasaran dalam mengembangkan Halodoc empat tahun terakhir, kami yakin memiliki kompetensi yang memadai untuk bersama-sama membantu Indonesia melawan pandemi Covid-19.

Seperti apa peran Halodoc dalam menangkal penyebaran hoaks terkait virus Covid-19 di Indonesia?

Halodoc selalu merilis artikel kesehatan yang terverifikasi oleh tim dokter Halodoc sehingga kredibilitas dan kebenaran informasinya terjamin. Selain itu, layanan Chat dengan Dokter dari Halodoc yang terjangkau dan bisa diakses kapan saja memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi yang benar dari dokter-dokter yang mumpuni di bidangnya. Kami juga seringkali merilis konten-konten edukasi kesehatan di sosial media Halodoc dengan visual yang menarik dan bahasa yang mudah diterima oleh awam.

Halodoc juga merancang cek risiko corona gratis menggunakan aplikasi AI. Sejauh apa tingkat keberhasilannya?

Pada dasarnya, fitur cek risiko dini Covid-19 berbasis kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) berupa Chatbot ini merupakan salah satu tindakan preventif yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Kriteria asesmen risiko Covid-19 selalu disesuaikan dengan panduan terbaru dari pemerintah. Hasil yang didapat tidak dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan apakah seseorang kemudian reaktif maupun non reaktif Covid-19, namun dapat menjadi salah satu indikator pertimbangan langkah pencegahan selanjutnya. Layanan yang dapat diakses melalui website dan aplikasi Halodoc ini memberikan indikasi dini risiko berdasarkan beberapa kriteria yang menjadi dasar algoritma untuk melakukan kalkulasi tingkat risiko. Sejak diluncurkan pada 13 Maret 2020 hingga 4 Agustus 2020, tercatat lebih dari 9 juta pengguna telah mengunjungi layanan Chatbot ini.

Apakah ada peningkatan peran serta masyarakat berkonsultasi online dengan Halodoc selama masa pandemi?

Secara umum, platform Halodoc mengalami peningkatan pengguna hingga 10 kali lipat pada kuartal pertama 2020 dibandingkan kuartal keempat 2019. Fitur Chat dengan Dokter merupakan fitur yang paling banyak digunakan oleh pengguna. Hal ini setidaknya didukung tiga hal, penerimaan dari pasien, pemerintah, dan perusahaan asuransi. Pandemi Covid-19 dan sesuai anjuran dari pemerintah, mendorong masyarakat mencari alternatif aman untuk melakukan konsultansi dengan dokter mengingat paparan virus yang tinggi di lokasi-lokasi tersebut.

719