Home Internasional Garda Revolusi Iran Pamerkan Rudal Balistik Baru

Garda Revolusi Iran Pamerkan Rudal Balistik Baru

Teheran, Gatra.com - Garda Revolusi Iran pada Ahad memamerkan rudal balistik angkatan laut baru dengan potensi jangkauan lebih dari 700 kilometer (430 mil), media lokal melaporkan, setelah berbulan-bulan ketegangan dengan musuh bebuyutan Amerika Serikat. AFP, 27/9.

Rudal itu, yang dijuluki "Zolfaghar Basir", adalah varian angkatan laut dari rudal balistik Zolfaghar permukaan-ke-permukaan, menurut kantor berita Tasnim.

Jangkauannya lebih dari dua kali lipat dari rudal angkatan laut republik Islam lainnya, termasuk "Hormuz-2", dengan jangkauan 300 kilometer, yang menurut Teheran berhasil diuji pada Maret 2017. Tasnim tidak merinci apakah rudal baru itu telah diuji atau belum.

Gambar yang diterbitkan oleh Tasnim menunjukkan Zolfaghar Basir dipasang di truk peluncur selama peresmian Taman Dirgantara Nasional Teheran pada Ahad, 27/9.

"Pameran ini menunjukkan rencana komprehensif dari kekuatan sistem pertahanan (republik Islam)," kata komandan pengawal Mayor Jenderal Hossein Salami pada pelantikan, menurut Tasnim.

Pengawal Iran menggunakan Zolfaghar pada 2017 dan 2018 melawan kelompok Negara Islam di Suriah sebagai pembalasan atas serangan teroris yang dilakukan di negara itu.

Rudal itu juga digunakan pada Januari untuk menargetkan pangkalan di Irak yang menampung pasukan AS, menurut kantor berita IRNA, beberapa hari setelah AS membunuh jenderal tinggi Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad.

Pameran Zolfaghar Basir dilakukan lebih dari seminggu setelah sebuah kapal induk Amerika melintasi Selat Hormuz yang strategis, dan beberapa hari setelah Garda Revolusi membuka pangkalan angkatan laut baru di dekat jalur air, yang dilalui seperlima dari minyak dunia.

Jalur pelayaran vital dan perairan Teluk di dekatnya adalah tempat meningkatnya ketegangan AS-Iran akhir tahun lalu ketika kapal-kapal diserang secara misterius, drone jatuh dan kapal tanker minyak disita.

Ketegangan telah meningkat antara Washington dan Teheran di bawah Presiden AS Donald Trump, yang menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 dan secara sepihak memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Musuh bebuyutan sudah dua kali berada di ambang konfrontasi langsung sejak Juni 2019.

Washington mengalami kemunduran pada pertengahan Agustus ketika gagal memenangkan dukungan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Teheran yang akan berakhir secara bertahap mulai 18 Oktober.

2604