Home Kesehatan Jokowi: Faskes Covid-19 Harus Sesuai Standardisasi Kemenkes

Jokowi: Faskes Covid-19 Harus Sesuai Standardisasi Kemenkes

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan bahwa standar pengobatan dan perawatan pasien Covid-19, baik di ICU maupun ruang isolasi harus mengacu pada standar yang ditentukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Ini penting sekali sehingga kita harapkan nanti angka kematian akan semakin menurun, angka kesembuhan akan semakin lebih baik lagi," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/9).

Jokowi melanjutkan, berdasarkan laporan terbaru pada Minggu kemarin (27/9), rata-rata kasus aktif di Indonesia berada pada angka 22,46%. Angka tersebut sudah mendekati rata-rata kasus aktif dunia sebesar 23,13%.

Jokowi pun meminta jajaranya untuk mengantisipasi. Sedangkan jika dibandingkan dengan data bulan lalu, rata-rata kematian akibat Covid-19 di Indonesia menurun dari 4,33% menjadi 3,77%. Meski perlu diakui bahwa angka tersebut masih di atas rata-rata kematian dunia yang berada pada angka 3,01%.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan lagi agar rata-rata kematian di negara kita bisa terus menurun," kata Presiden dalam keterangan pers.

Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden juga menyampaikan kembali kepada Komite Penanganan Covid-19 bahwa pola atau metode intervensi lokal harus dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurutnya, intervensi lokal atau pembatasan berskala mikro di tingkat desa, kampung, RT, RW, dan lingkup lokal lainnya tersebut jauh lebih efektif apabila dilakukan secara berulang dan sesuai dengan data penyebaran wilayah di satuan kecil.

"Artinya, pembatasan berskala mikro baik itu di tingkat desa, kampung, RW, RT, kantor, maupun pondok pesantren saya kita itu lebih efektif. Mini lockdown yang berulang itu akan lebih efektif. Jangan sampai kita generalisir satu kota, kabupaten, apalagi satu provinsi, ini akan merugikan banyak orang," ucapnya.

Adapun soal rencana vaksinasi massal bagi masyarakat apabila vaksin Covid-19 telah tersedia, Jokowi meminta jajarannya untuk merencanakan pelaksanaannya sedini mungkin. Ia meminta agar dalam 2 pekan ini sudah ada perencanaan detail.

"Perencanaan yang detail kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan, hingga siapa yang divaksin pertama. Semuanya harus terencana dengan baik, sehingga saat vaksin ada itu tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan," ujarnya.

190