Home Teknologi Suara Alam Semesta, Nyanyian di Sekitar Bima Sakti

Suara Alam Semesta, Nyanyian di Sekitar Bima Sakti

Jakarta, Gatra.com - Pusat galaksi Bima Sakti kita terlalu jauh untuk kita kunjungi secara langsung, tetapi kita masih bisa menjelajahinya. Teleskop memberi kita kesempatan untuk melihat seperti apa Pusat Galaksi dalam berbagai jenis cahaya. Spacedaily, 23/9.

 

Dengan menerjemahkan data digital inheren (dalam bentuk bilangan binner satu dan nol) yang ditangkapteleskop di ruang angkasa menjadi gambar, para astronom menciptakan representasi visual yang tidak akan terlihat kita.

Tetapi bagaimana dengan mendalami data ini dengan indra lain seperti pendengaran? Sonifikasi adalah proses yang menerjemahkan data menjadi suara, dan sebuah proyek baru menghadirkan pusat Bima Sakti kepada pendengar untuk pertama kalinya. Terjemahan dimulai dari sisi kiri gambar dan bergerak ke kanan, dengan suara yang mewakili posisi dan kecerahan sumber.

Cahaya objek yang terletak di bagian atas gambar akan terdengar sebagai nada yang lebih tinggi sedangkan intensitas cahaya mengontrol volume. Makin terang suara makin riang, makin redup suara tinggal desahan. Bintang dan sumber kompak diubah menjadi nada tunggal.

Crescendo terjadi saat kita mencapai wilayah terang di kanan bawah gambar. Crescendo adalah sebuah perubahan dinamika dalam musik yang dibuat secara bertahap. Tanda dinamika Crescendo adalah <. Fungsi tanda dinamika crescendo adalah untuk merubah dinamika lagu menjadi lebih nyaring dan keras. Di sinilah lubang hitam supermasif bermassa 4 juta massa Matahari di pusat Galaksi, yang dikenal sebagai Sagitarius A * (bintang A), bersarang dan tempat awan gas dan debu paling terang.

Pengguna dapat mendengarkan data dari wilayah ini, sekitar 400 tahun cahaya, baik sebagai "solo" dari Chandra X-ray Observatory NASA, Hubble Space Telescope, dan Spitzer Space Telescope, atau bersama-sama sebagai ansambel di mana setiap teleskop memainkan instrumen yang berbeda. Setiap gambar mengungkapkan fenomena berbeda yang terjadi di wilayah ini sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi.

Gambar Hubble menguraikan wilayah energik tempat bintang-bintang dilahirkan, sementara gambar inframerah Spitzer menunjukkan awan debu bercahaya yang mengandung struktur kompleks. Sinar-X dari Chandra mengungkapkan gas yang dipanaskan hingga jutaan derajat dari ledakan dan arus keluar bintang dari Sagitarius A *.

Selain Pusat Galaksi, proyek ini juga telah menghasilkan versi sonifikasi dari sisa-sisa supernova yang disebut Cassiopeia A, atau Cas A, dan "Pilar Penciptaan" yang terletak di Messier 16.

Suara memainkan peran yang berharga dalam pemahaman kita tentang dunia dan kosmos di sekitar kita. Jelajahi bagaimana para ilmuwan menggunakan Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA dan instrumen lain di seluruh dunia dan di luar angkasa untuk mempelajari kosmos melalui suara di situs web Universe of Sound.

Sonifikasi Pusat Galaksi, Cas A, dan M16 ini dipimpin oleh Chandra X-ray Center (CXC) sebagai bagian dari program Universe of Learning (UoL) NASA. Program Aktivasi Sains NASA berupaya untuk memungkinkan para pakar sains NASA dan memasukkan konten sains NASA ke dalam lingkungan belajar secara efektif dan efisien untuk pelajar dari segala usia. Kolaborasi ini didorong oleh ilmuwan visualisasi Kimberly Arcand (CXC), astrofisikawan Matt Russo dan musisi Andrew Santaguida (keduanya dari proyek SYSTEMS Sound.)

5127