Home Politik Bawaslu: Perempuan Harus Aktif Awasi Pilkada

Bawaslu: Perempuan Harus Aktif Awasi Pilkada

Semarang, Gatra.com- Peran perempuan dalam pengawasan  selama proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) perlu ditingkatkan sebagai bentuk partisipasi pemilihan bupati dan wakil bupati di kabupaten Semarang.

Hal itu disampaikan   Koordinator Penyelesaian Sengketa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang Ummi  Ni'amah SPd dalam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bagi perempuan pada pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2020 di the Wujil Resort Selasa (29/9).

Menurut Ummi  perempuan perlu diberikan pemahaman pentingnya  ikut berpartisipasi, tidak hanya sebagai pemilih. Berdasar catatan Bawaslu,  Partisipasi dalam pemilu 2019. Perempuan yang ikut pilkada 347.675 sedangkan Laki-laki 331.426 .

"Kami mengundang 54 peserta dari 27 organisasi perempuan yang ada di kabupaten Semarang, dengan tujuan setiap perwakilan organisasi bisa di mensosialisasi kan ke anggota, terkait dg pengawasan partisipatif selama pilkada" kata Ummi Ni'amah kepada Gatra.com usai acara berlangsung.

Ummi mengatakan, pelaksanaan pilkada di tengah Pandemi covid banyak peraturan yang perlu  sosialisasi kan, salah satunya perubahan bentuk kampanye.

"Diharapkan angka partisipasi  perempuan dalam pengawasan bisa naik, tidak hanya sekedar jadi pemilih pasif,  perempuan juga harus terlibat,  karena nantinya pejabat yang terpilih akan mengeluarkan kebijakan padahal  kebijakan itu terkait dg perempuan" kata Ummi. Ummi sangat yakin perempuan di kabupaten Semarang akan berpartisipasi dalam pilkada

Sementara Ummi Hanni dari Jaringan pendidikan politik untuk rakyat (JPPR) menambahkan,  perempuan bisa ikut serta berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah dengan cara melakukan pencegahan money politik.

" Sekarang ini petugas pilkada sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) apa nggak?, karena sekarang ini bila tidak sesuai dengan prokes bisa melanggar PKPU No 13," kata Hanni.

Hanni mengatakan, kenapa perempuan penting dalam pilkada, karena pihaknya ingin mencerdaskan pemilih perempuan  dalam mengawal demokrasi di tengah situasi seperti sekarang ini.

Usai sosialisasi, para peserta mengucapkan janji untuk mengawal pilkada secara demokratis dan di akhiri dengan tanda tangan integritas.

468