Home Hukum Di Dunia 800 Ribu Bunuh Diri per Tahun, NTB Perkuat Keluarga

Di Dunia 800 Ribu Bunuh Diri per Tahun, NTB Perkuat Keluarga

Mataram, Gatra.com- Ketahanan keluarga di NTB harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh komunitas lainnya dan masyarakat secara umujm harus mengambil peran strategis dalam menjaga ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga yang rapuh berdampak pada psikologi sosial masyarakat terlebih anak-anak muda yang bisa menimbulkan depresi, stres bahkan bisa memicu tindakan bunuh diri.

 

Wakil Ketua DPRD NTB, H Abdul Hadi menyatakan, untuk mempertahankan dan memperkuat tatatanan keluarga agar tak rapuh Pemprov NTB bersama DPRD NTB telah melahirkan Perda Nomor 4/2018 tentang ketahanan keluarga. Dalam Perda ini diharapkan agar dampak-dampak buruk akibat rapuhnya ketahanan keluarga bisa dicegah bahkan bisa dieliminir serendah-rendahnya.

"Rapuhnya ketahanan keluarga juga bisa disebabkan karena faktor psikologis keluarga, faktor di luar lingkungan keluarga dan faktor ekonomi terlebih saat pandemi sekarang ini. Ini berakibat pada anak tak terurus, keluarga jadi berantakan dan sebagainya. Perda ini kita buat agar bisa berbagi peran baik kalangan pemerintah, masyarakat dengan berbagai kelompok masyarakatnya, peran dunia usaha dan peran keluarga sebagai penyangga utama ketahanan keluarga," ujarnya di Lombok Barat, Kamis (1/9).

Ia mencontohkan, peran dunia usaha bagaimana mendorong dunia usaha untuk tetap menjaga ketersediaan ekonomi para karyawannya agar tak berimbas pada ekonomi keluarga. "Jika ekonomi keluarga sehat akan meningkatkan produktivitas usaha yang semakin membaik. Demikian juga peran pemerintah dari sisi perencanaan dan penganggarannya agar ketahanan keluarga bisa tersosialisasi dengan baik di tengah-tengah masyarakat," terang Ketua DPW PKS NTB ini.

Hadi menambahkan, lahirnya Perda ini diharapkan juga angka kasus bunuh diri di NTB bisa menurun. Meski tidak disebutnya data pasti angka bunuh diri dimaksud, namun kasusnya di NTB meningkat dengan latar belakang dan penyebab yang berbeda-beda.

Hadi bahkan menyebut, di dunia saat ini dalam 1 menit ada 4 kasus bunuh diri atau dalam setahun ada 800 ribu orang yang melakukan bunuh diri. NTB dikatakannya, termasuk daerah yang rawan kasus bunuh diri. Hasil penelitiannyapun demikian. Disebutkan, NTB termasuk daerah yang rawan kasus ini dimana masyarakatnya belum ramah kepada anak-anak muda.

"Kecuali itu juga, tingkat IPM kita secara nasional berada di urutan ke 29 dari 34 provinsi se Indonesia. Hanya saja lebihnya kita di NTB ini Tuan Guru (Kyai, red) yang bisa memberikan tausyiah atau larangan bunuh diri dalam agama. Selain itu juga anak-anak muda kta juga banyak terpengaruh oleh perkembangan globalisasi, teknologi informasi, menonton vidio yang berdampak negatif terhadap karakter anak muda itu sendiri," tutup Hadi.

196