Home Info Sawit Tentang 5000 Masker di Gadjah Mada

Tentang 5000 Masker di Gadjah Mada

Pekanbaru, Gatra.com – Perjumpaan antara Plh Ketua DPW Apkasindo Riau, Gulat Medali Emas Manurung dan Kombes Pol Andri Sudarmadi di teras kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau di kawasan jalan Gadjah Mada tadi siang itu, tergolong singkat, hanya hitungan menit. Tapi kesan yang mencuat terasa dalam.

Sebab Gulat yang ditemani Sekretaris DPW Apkasindo Riau, Menrizal, itu datang mengantar masker titipan para petani kelapa sawit di Riau. Jumlahnya sekitar 5000 lembar. Inilah yang membikin Andri terharu. “Terimakasih kepada semua petani sawit Riau atas partisipasi ini dan bagi kami, yang semacam ini bukan kali pertama di lakukan petani kelapa sawit Apkasindo,” ujar Dirkrimsus Polda Riau ini.

Andri kemudian berharap, Apkasindo semakin maju,”Teruslah berperan aktif, bersinergi dengan Polri untuk memajukan Riau. Khusus pada kondisi saat ini, terus jugalah berperan aktif melakukan mitigasi pencegahan penyebaran Covid-19 kepada seluruh petani sawit di Riau,” pintanya.

Khusus soal sinergi membangun Riau tadi, Andri tidak hanya berharap kepada Apkasindo, tapi juga dengan semua organisasi yang ada. “Mari kita ciptakan suasana yang kondusif biar kita segera bisa terlepas dari situasi yang ada sekarang,” pintanya.

Bagi Gulat sendiri, masker tadi adalah bentuk kepedulian petani sawit di Riau kepada kepolisian. Di Provinsi lain, kami juga melakukan hal yang sama. Sebab kami tahu, personil polisi sangat banyak beraktifitas di tengah masyarakat. Sebagi bentuk simpati kami, kami antar masker titipan para petani kami ini,” kata lelaki 47 tahun, yang juga Ketua Umum DPP Apkasindo ini kepada Gatra.com.

Tak ada yang bisa memungkiri kalau belakangan, penyebaran pandemi Covid-19 di Riau sudah semakin mengkhawatirkan. Virus yang konon katanya berasal dari Wuhan China ini, tak lagi hanya doyan di perkotaan, tapi sudah pelesiran hingga ke kampung-kampung.

Inilah yang kemudian membikin Gubernur Riau, Syamsuar, gusar. Ide untuk pengadaan masker dalam jumlah banyak, pun muncul. Di satu sisi dia berfikir, ingin rasanya untuk membasmi pandemi ini, pakai duit pemerintah provinsi dan kabupaten kota saja. Tapi setelah dihitung-hitung, duit sudah enggak cukup lagi. Sebab buat membeli peralatan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19, sudah menyedot anggaran besar.

Alhasil, Bupati Siak dua periode ini membikin surat edaran. Isinya mengajak semua pengusaha kelapa sawit yang ada di Riau, untuk tek-tekan (urunan) membeli masker. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) rupanya langsung bergegas ambil bagian.

Dalam waktu yang tidak lama, masing-masing anggota Apkasindo sudah menyisihkan duit hasil penjualan 10 kilogram Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawitnya untuk membeli masker itu. “Seperti yang sudah pernah saya bilang, Gubernur Riau itu adalah marwah bagi kami. Jadi apapun perintah beliau, selagi kami mampu, kami pasti langsung ikut ambil bagian. Alhamdulillah, Selasa lalu kami sudah mengantar 50 ribu masker kepada beliau dan 50 ribu masker lagi menyusul,” ujar Gulat.

Beres urusan dengan Gubernur Riau, Apkasindo kemudian menyasar Polda Riau. Sebab para petani kelapa sawit ini tahu, polisi adalah salah satu garda terdepan soal penanganan Covid-19. Jadi, masker juga harus diserahkan ke korps Bhayangkara ini.

Gulat kemudian membangun komunikasi dengan Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau, AKBP Fibri Karpiananto soal rencana penyerahan masker tadi. Tadi siang, 5000 masker itupun berpindah tangan.

Koordinator aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Provinsi Riau, Amir Arifin, mengaku sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh petani Apkasindo itu. "Kami berharap ini bisa diikuti oleh organisasi sawit lainnya, termasuk korporasi. Sebab di Riau ada sekitar 316 perusahaan perkebunan kelapa sawit dan 192 Pabrik Kelapa Sawit (PKS),” katanya.

Saat ini, semua orang merasakan dampak covid-19, “Jangan sampai aktifitas sawit di Riau terganggu lantaran pandemi ini semakin tidak terkendali. Kalau sampai terganggu, akan sangat berdampak bagi perekonomian Riau. Sebab saat ini, 47% ekonomi Riau ditopang oleh keberadaan kelapa sawit ini,” tambahnya.


Abdul Aziz

208