Home Ekonomi Sisa Dana Desa Rp30 Triliun Difokuskan ke Padat Karya

Sisa Dana Desa Rp30 Triliun Difokuskan ke Padat Karya

Sleman, Gatra.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan sisa anggaran dana desa 2020 akan difokuskan untuk program padat karya. Dari sekitar Rp71 triliun yang dianggarkan, dana desa 2020 tersisa Rp30 triliun.

"Dari 12 bulan, dana desa aktif hanya sembilan bulan. Hari ini, enam bulan berjalan, dana desa yang sudah disalurkan ke 74.984 desa mencapai Rp41 triliunan," kata Mendes Halim, Sabtu (3/10).

Hal itu disampaikan Halim dalam webinar bertajuk 'Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal' yang diselenggarakan mahasiswa pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Halim meminta seluruh desa memanfaatkan sisa dana desa dimanfaatkan untuk program padat karya dan peningkatan ekonomi masyarakat. "Selain itu program penanganan Covid-19 dan bantuan langsung tunai (BLT) juga menjadi prioritas," ucapnya.

Secara khusus, pemerintah desa diminta untuk fokus memberdayakan warga miskin, kelompok marjinal, dan pengangguran. Pelibatan ketiga kelompok ini dalam program padat karya bertujuan untuk meningkatkan daya beli mereka.

Dalam jangka panjang, Halim menyatakan dana desa akan diprioritaskan untuk pembangunan desa guna mendukung kebijakan nasional dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sebanyak 17 tujuan dalam SDGs akan menghadirkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan. Untuk mencapai tujuan ini, Kemendes menambahkan satu tujuan yaitu kearifan lokal.

"Di sinilah peran pemuda dalam membangun desa. Bagaimana pemuda berusaha menyajikan data agar tidak terjadi kelaparan saat paceklik, perumusan kebijakan bidang kesehatan, lingkungan, pendidikan, ramah perempuan, peningkatan jaringan, serta desa tanggap budaya," lanjutnya.

Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni UGM (Kagama) Ganjar Pranomo yang juga menjadi pembicara mengatakan pengembangan dan pembangunan desa tidak melulu dilakukan oleh pemerintah. "Para akademisi muda berperan memecahkan kemiskinan di desa dan daerah tertinggal," kata Gubernur Jawa Tengah ini.

Sebagai langkah awal, pemuda bisa mulai dengan menjalin kerja sama di kalangan pemuda. Pemuda dapat membantu pemberdaayan masyarakat desa dan daerah tertinggal melalui pelatihan-pelatihan keterampilan, pelatihan kader-kader, dan pelayanan publik.

Menurut Ganjar, agar bisa diterima di desa, pemuda dapat memanfaatkan arena-arena strategis dalam pengambilan keputusan desa. Mereka pun bisa melibatkan aktor-aktor yang selama ini terpinggirkan untuk mewujudkan corak keputusan yang berkeadilan.

"Ketiga, angkatlah isu-isu dalam dokumen kebijakan yang memprioritaskan semangat kesetaraan. Terakhir, buatlah terobosan afirmasi yang menumbuhkan kepekaan keadilan," katanya.

194