Home Info Satgas Covid-19 Permukiman di Kampung jadi Andalan Kontrol Covid-19

Permukiman di Kampung jadi Andalan Kontrol Covid-19

Surabaya, Gatra.com - World Habitat Day 2020 resmi dibuka di Surabaya dengan mengusung tema rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan apresiasinya terhadap tema tersebut.

Jokowi berpendapat rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai perlindungan bagi seluruh masyarakat dunia, termasuk sebagai tempat perlindungan kesehatan dan wabah Covid-19, terutama bagi MBR di dunia.

"Rumah merupakan benteng pertahanan melawan berbagai risiko kesehatan, termasuk pandemi Covid-19. Pemerintah Indonesia berupaya keras agar masyarakat dapat menempati rumah layak huni," kata Jokowi melalui tayangan virtual di Balai Kota Surabaya, Senin (5/10).

Jokowi menyebut, pihaknya telah mencanangkan pembangunan 1 juta rumah layak huni yang sudah dirampungkan sejak 2015 hingga 2018 lalu. Begitu pula dengan fasilitas kemudahan aksesnya melalui Tapera (tabungan perumahan rakyat).

Selain itu, Jokowi juga menyebut pentingnya pemberdayaan kawasan perumahan di perkampungan. Dia mengatakan, pemerintah telah mencanangkan kampung improvement program dan program kotaku.

Dua program tersebut, lanjutnya, menitikberatkan pada pelayanan dasar air bersih dan sanitasi yang layak pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat luas. Sehingga, tidak ada lagi masyarakat yang tinggal di wilayah permukiman kumuh.

"Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian seius pada peningkatan kualitas kampung kumuh. Program Perbaikan Kampung dan Program Kotaku. Kota tanpa kumuh," ujar Jokowi.

Sedangkan soal pandemi Covid-19, Jokowi menyadari bahwa semua masyarakat dunia sedang berjibaku. Ratusan negara sedang berupaya mengendalikan penularan dan menekan angka kematian akibat Covid-19.

Indonesia yang saat ini masih berupaya membasmi wabah Covid-19. Jokowi menyebut bahwa pemerintah telah menyalurkan pelbagai bantuan sosial. Antara lain, seperti sembako, bantuan sosial tunai, subsidi listrik dan gaji, kartu prakerja, serta padat karya tunai. Untuk itu, Jokowi mengimbau agar pandemi tersebut dapat menjadi pembelajaran untuk pemerintah agar lebih baik lagi dalam upayanya membangun kota.

Misalnya, mendorong pemerintah daerah dan kota untuk menelorkan kebijakan yang inklusif dan berkeadilan. Sehingga, pemerintah dan masyarakatnya lebih tahan dalam menghadapi segala bencana alam maupun non-alam.

"Kekuatan berbasis rukun tetangga dan rukun warga kita aktifkan untuk pemantauan penyebaran pandemi. Membangun basis data penularan dan dukungan terhadap isolasi mandiri serta membantu mengamankan jaring pengaman sosial bagi warga terdampak," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan, pihaknya terus mengembangkan kawasan permukiman di perkampungan. Harapannya, perkampungan dapat menjadi contoh kawasan perumahan ideal dan aman, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan pentingnya kawasan kampung untuk upaya pengendalian wabah Covid-19. (GATRA/Aryo Mahendro)

"Di Surabaya, justru kita pertahankan. Kami perbaiki infrastrukturnya. Jadi, yang awalnya mereka seolah-olah tinggal di kawasan kumuh, sekarang mereka merasa sama dengan warga di tempat lain," kata Risma.

Menurutnya, pemberdayaan kampung melalui perbaikan infrastruktur seperti sistem sanitasi, adalah bagian yang krusial. Hal itu juga berkaitan dengan penanganan Covid-19.

Risma berpendapat, propaganda protokol kesehatan menjadi efektif melalui kearifan lokal yang sudah terbangun di kalangan masyarakat kampung. Apalagi, saat infrastruktur di perkampungan itu sudah mengalami perbaikan.

"Jadi dengan kekuatan masyarakata [di perkampungan] pandemi Covid-19 dapat kami kendalikan. Saya berjuang [mengendalikan penyebaran Covid-19] didampingi tokoh masyarakat yang berada dalam penanganan Covid-19," tuturnya.

Sebagai informasi, World Habitat Day 2020 berlangsung di Surabaya hingga5 pekan ke depan. Salah satu topik yang akan dibahas oleh para delegasi dunia dan pemerintah Indonesia, terkait perbaikan kota melalui penyelesaian soal informal housing.

199