Blora, Gatra.com - Keluhan seniman atas pelarangan ijin manggung direspon langsung oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho. Dalam pertemuannya dengan puluhan seniman, Bupati menegaskan untuk memberikan ijin bagi seniman untuk manggung. Namun, kegiatan itu hanya bisa dilakukan pada siang hari dan maksimal tamu hanya 50 orang.
"Untuk Kabupaten Blora, terutama bagi teman-teman seniman, bagi warga yang punya gawe diizinkan menyelenggarakan hiburan tetapi siang hari, maksimal tamu 50 orang. Pemberlakuan ini setelah besok dilakukan sosialisasi bersama dengan Forkopimda dan Forkopimcam di masing-masing Kecamatan," ucap Bupati, Kantor Setda Blora, Selasa (6/10).
Selain itu, pihak yang punya gawe dan pelaku seni yang pentas harus membuat MoU atau kesepakatan tentang SOP kepatuhan terhadap protokol kesehatan. MoU ini diserahkan kepada Forkopimcam setempat. Sehingga jika dilanggar akan bisa berakibat pembubaran.
"Kalau aturan itu dilanggar. Silahkan aparat berwenanga untuk melakukan pembubaran. Jadi saya minta kesepakatan semuanya untuk mematuhi ini," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora Soekarno, menyampaikan beberapa kendala dan hambatan yang dialami teman-teman seniman. Sehingga mengakibatkan turunnya pendapatan dan berdampak pada situasi ekonomi keluarga seniman.
Begitu juga dengan seniman yang lain, sehingga berharap ada solusi atau kebijakan agar hiburan bisa tetap dilaksanakan dengan aman dan sehat.
"Jadi situasi saat ini membuat seniman serba susah. Ijin manggung dilarang, disatu sisi kebutuhan ekonomi harus tetap berjalan. Jadi mungkin Pemkab bisa memberi solusi yang terbaik untuk keberlangsungan hidup seniman ini," kata Soekarno.
