Home Ekonomi Dirut PGN Klarifikasi Soal Proyek Pipa Blok Rokan ke KBUMN

Dirut PGN Klarifikasi Soal Proyek Pipa Blok Rokan ke KBUMN

Jakarta, Gatra.com – Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN, Carlo Tewu mengundang Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk, untuk rapat secara virtual, pukul 10 pagi tadi. Dalam rapat singkat tersebut, terungkap bahwa ada persoalan dalam pembangunan pipa minyak di Blok Rokan, Riau.

Direktur Utama PGN, Suko Hartono membenarkan pertemuan tersebut. Menurutnya persoalan yang terjadi di Blok Rokan adalah keterlambatan pembangunan sekitar 2% dari rencana. “Namun masih sesuai rencana, keterlambatan karena situasi pandemi Covid,” katanya ketika dikonfirmasi GATRA, 6 Oktober 2020.

Suko juga menjelaskan bahwa tidak ada proses penyimpangan dalam pelaksanaan proyek pipa Blok Rokan. “Kami jelaskan tentang progres pembangunan pipa Blok Rokan sesuai laporan yang diterima PGN dari Pertagas. Sekaligus klarifikasi bahwa, tidak ada penyimpangan tentang proyek tersebut,” kata mantan Dirut Pertagas itu.

Seperti diketahui, pelaksana proyek pembangunan jaringan pipa minyak Blok Rokan adalah PT Pertamina Gas (Pertagas). Pertagas merupakan anak usaha PGN. Untuk mengerjakan proyek pipa blok Rokan, Pertagas menujuk kontraktor PGN Solution (PGASOL) selaku anak usaha PGN dan PT Pertamina Patra Drilling Contractor (PDC).

Untuk pengadaan barang dan material pipa, Pertagas melibatkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Sementara dari pabrikan pipa, Pertagas menunjuk konsorsium PT KHI Pipe Industries-PT Bakrie Pipe Industries dan konsorsium PT Indal Steel Pipe. “Lebih detil, silahkan tanya ke Pertagas,” ujarnya.

Anehnya, meskipun proyek pipa sudah jalan dan kontraktor sudah terpilih, sampai saat ini Pertagas belum memiliki mitra menggarap proyek pipa Blok Rokan. Padahal di tahapan Final Investment Decision (FID), Pertagas diputuskan akan memiliki mitra untuk menggarap proyek pipa Blok Rokan. “Benar, sesuai usulan Pertagas dan dalam FID, rencananya demikian,” ujarnya.

Meski begitu, kata Suko, sejauh ini Pertagas belum melaporkan ke PGN tentang perusahaan mana yang akan bermitra dengan Pertagas. “Monggo di konfirmasi langsung ke Pertagas,” ujarnya.

Pertagas akan membangun pipa minyak Blok Rokan sepanjang 360an kilometer. Diameter pipa berkisar 4-24 inchi. Proyek ditargetkan selesai di 2021. Persis ketika serah terima operator blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero).

Nantinya, pipa Pertagas ini berpotensi mengangkut minyak yang diproduksi dari lapangan Rokan, hingga 260.000 barel per hari. Itu artinya, jika pipa beroperasi, maka proyek ini akan menguntungkan Pertagas. Lebih menguntungkan lagi, jika proyek pipa Blok Rokan digarap Pertagas sendiri.

1701