Home Hukum Kapolrestabes Palembang: Penyusup Rata-Rata Pelajar

Kapolrestabes Palembang: Penyusup Rata-Rata Pelajar

Palembang, Gatra.com - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang, menyebutkan bahwa pelaku penyusup yang mewarnai aksi mahasiswa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Sumsel, Rabu (7/10) berjumlah 183, yang didominasi pelajar.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan, setelah melakukan penyelidikan terhadap sekelompok orang yang menjadi penyusup pada aksi mahasiswa pihaknya mengamankan 183 orang, berikut barang bukti berupa senjata tajam (Sajam), bom molotov, dan lain sebagainya.

"Rata-rata mereka ini pelajar, tapi kami masih melakukan penyelidikan," terangnya.

Ia mengaku, mereka ini bukan merupakan mahasiswa tetapi para pelajar mengingat saat ini mereka tengah libur. Bahkan, mereka juga ada koordinatornya. Karena itu, pihaknya akan mengejar koordinatornya.

Dalam aksi ini, ia menerangkan pihaknya tidak memberikan izin. Hanya saja pihaknya tentu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu, pihaknya menurunkan 1.200 personel untuk mengamankan aksi agar tidak rusuh.

"Untuk aksi besok kami belum ada pemberitahuan resmi," tutupnya.

Sementara itu, dalam mimbar bebasnya, juru bicara massa aksi yang tergabung dalam Ampera Sumsel, Bagus Pratama mengatakan, aksi ini memiliki empat tuntutan. Salah satunya ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, untuk segera menerbitkan Peraturan Pemerintah (Perppu) guna mencabut Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja, yang baru disahkan Dewan Pimpinan Rakyat (DPR) RI Senin lalu (5/10).

"Kami Ampera Sumsel secara tegas menolak pemberlakuan UU yang menyengsarakan rakyat," katanya.

Selain itu, para mahasiswa juga akan mengkoordinir mogok kerja secara nasional sebagai bentuk ungkapan kecewa atas kebijakan yang telah diambil pemerintah RI dan DPR RI.

"Kami akan gerakkan mogok kerja nasional hingga undang-undang ini dicabut," singkatnya.

Untuk diketahui, aksi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di Sumsel, ini berlangsung pada pukul 12.00 WIB tepatnya di Simpang Lima DPRD Sumsel. Aksi tersebut sempat membuat kemacetan jalan. Namun, aksi tersebut berakhir damai dan lancar.

309