Home Info Satgas Covid-19 Peran Vital Relawan Perempuan dalam Penanganan Covid-19

Peran Vital Relawan Perempuan dalam Penanganan Covid-19

Cilacap, Gatra.com – Puluhan relawan perempuan dari berbagai organisasi dan komunitas, terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 klaster pesantren di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebagian besar terlibat dalam penyiapan logistik untuk santri yang menjalani karantina.

Anggota DPR RI asal daerah pemilihan Banyumas-Cilacap, Teti Rohatiningsih, mengatakan perempuan berperan sangat vital dalam penanganan Covid-19 di pesantren ini. Mereka menyiapkan makanan dalam skala besar untuk santri-santri yang dikarantina, dengan jumlah mencapai kisaran 1.200-an paket per hari.

“Sejak awal kita memang lebih banyak terlibat di dapur umum untuk menyiapkan logistik,” kata Teti yang juga Ketua PKK Kabupaten Cilacap.

Dia menjelaskan, di dapur umum itu bergabung perempuan-perempuan dari berbagai kelompok masyarakat. Ada PKK, Fatayat, Muslimat, Bagana, Aisyiah, dan relawan Covid-19 dari komunitas lainnya. Mereka bersama-sama menanggulangi Covid-19 yang mendadak muncul di pesantren.

Menurut dia, tanpa peran perempuan, dapur umum barangkali akan tersendat. Di tangan perempuan, pernik pekerjaan rumit di dapur umum, selesai tanpa kesulitan.

Teti bilang, sejak awal pandemi, perempuan memang berperan vital. Mereka bergabung menjadi relawan penanganan Covid-19 hingga menggalang bantuan, misalnya masker. Perempuan berhasil memaksimalkan keahlian sektor domestik menjadi kelebihan dalam penanganan Covid-19. Mereka mampu menjangkau ceruk-ceruk sosial terkecil, yakni keluarga, untuk sosialiasi pencegahan Covid-19.

“Kami juga menyosialisasikan lewat kelompok perempuan dan keluarga. Bagaimana agar pencegahan Covid-19 bisa dipahami oleh masyarakat,” ujarnya.

Selain kegiatan kesukarelawanan, Teti juga mengingkatkan bahwa banyak pula perempuan yang terlibat langsung dalam penanganan pasien Covid-19. Mereka adalah tenaga kesehatan, dokter, perawat, hingga bidan yang rela mengambil risiko berinteraksi langsung dengan pasien Covid-19.

Tak dipungkiri, korban dari kalangan tenaga kesehatan sudah banyak berjatuhan, tak terkecuali perempuan. Mereka juga rela berpisah sementara waktu dengan keluarganya, karena para nakes ini ditempatkan khusus dan interaksinya dengan keluarga dibatasi.

“Tenaga kesehatan juga banyak yang perempuan. Bahkan sekarang Kepala Dinas Kesehatan Cilacap juga perempuan,” katanya.

322