Home Ekonomi Sempat Jadi Primadona Kursi Ban Bekas Sepi Pembeli

Sempat Jadi Primadona Kursi Ban Bekas Sepi Pembeli

Solok,Gatra.com- Sempat menjadi primadona saat sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia, kursi olahan ban bekas yang sempat digandrungi masyarakat Solok hingga mencapai omset Rp14 juta perharinya, kini tinggal mampu terjual 2 set saja dan omset Rp 2 juta.

Mewabahnya pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) sangat berdampak pada pertumbuha perekonomian masyarakat, hal ini terlihat dengan omset dari olahan ban mobil bekas saat ini mulai menurun drastis di tengah masyarakat Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

"Saat ini penjualan kursi olahan ban bekas mulai lesu di tengah masyarakat. Biasanya sebelum COVID-19 penjualan mencapai tujuh paket atau Rp14 juta per hari. Namun sekarang hanya Rp2 juta per hari," kata seorang pedagang kursi dari olahan ban bekas Dasmi (70), di Koto Baru, Solok,Sumatera Barat Senin (5/10).

Lebih lanjut, ia menyebutkan kursi olahan dari ban bekas tersebut dijual Rp2 juta per paketnya. "Satu paket kursi tersebut terdiri atas empat kursi dan satu meja," kata dia.

"Akan tetapi, karena dampak pandemi Corona Virus Disaese (COVID-19) saat ini, penjualannya mulai menurun drastis, hanya satu paket saja per hari. Bahkan tidak terjual sama sekali," kata dia.

Menurut dia hal itu disebabkan karena pandemi COVID-19 berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang melemah. "Saat ini masyarakat lebih mengutamakan membeli bahan pokok," kata dia.

Selain itu, kata dia melemahnya penjualan kursi tersebut disebabkan karena kondisi cuaca yang tidak stabil belakangan ini.

Ia mengatakan penjualan kursi tersebut biasanya dijajakannya ke berapa daerah di Sumatera Barat seperti ke Alahan Panjang, Solok Selatan, Sawah Lunto, dan beberapa daerah lainnya.

"Kursi ini banyak diminati karena bahannya yang awet hingga 7 tahun lamanya, dan bisa dipermak ulang kembali," kata dia.

Selain itu Dasmi juga menuturkan, kursi tersebut dipasok dari Tangerang dan mulai berjualan kursi tersebut sejak 2019.

Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan perekonomian masyarakat kembali meningkat. Sehingga, penjualan kursi miliknya kembali meningkat.

442