Home Politik Ketua DPRD Sulbar Sepakat Tolak UU Ciptaker

Ketua DPRD Sulbar Sepakat Tolak UU Ciptaker

Mamuju.Gatra.com -  Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Sulbar Bergerak menolak Undang-Undang Omnibus Law atau Cipta Lapangan Kerja kembali datangi gedung DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Senin, (12/10)

Dalam aksi unjuk rasa jilid dua ini, aliansi membawa sekitar 300 massa ke DPRD Sulbar untuk menyampaikan aspirasi menolak undang-undang cipta lapangan kerja yang dinilai merugikan buruh, pekerja, petani dan kaum wanita.

Salah satu orator pengunjuk rasa mengatakan menuntut anggota DPRD Sulbar untuk menolak undang-undang Omnibus Law karena dinilai hanya menguntungkan para investor dan tidak pro rakyat. Selain itu, hak pekerja juga dibatasi.

Aliansi mahasiswa ini juga menggelar teatrikal sebagai bentuk penolakan UU Ciptaker itu. Setelah puas melakukan orasi diluar gedung DPRD Sulbar, seluruh massa pengunjukrasa masuk kedalam ruang gedung DPRD dan menduduki ruang rapat paripurna. Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi menerima massa aksi di ruang rapat paripurna DPRD Sulbar.

Suraidah Suhardi mengatakan dirinya sebagai Ketua DPRD berada di sisi yang sama dengan pengunjuk rasa untuk menolak UU Ciptaker."Saya disini bersama kalian berjuang bersama rakyat," kata Suraidah.

Ketua DPRD Sulbar tersebut sepakat dengan tuntutan pengunjuk rasa menolak UU Cilaka yang dituangkan dalam kesepakatan bersama ditandatangani masing-masing koordinator massa aksi dengan ketua DPRD Sulbar.

Sementara itu, Aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law di Sulbar berjalan dengan aman, tanpa gesekan massa dengan pihak pengamanan. Wakapolresta Mamuju AKBP. Arianto mengatakan, aksi unjuk rasa berjalan humanis, tidak ada tindakan anarkis dari pengunjuk rasa, bahkan pengamanan terkesan longgar demi menghindari benturan.

"Kami telah sepakat dengan para pengunjuk rasa untuk tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas di gedung DPRD, kami luaskan masuk ke gedung DPRD hingga masuk ke ruang sidang paripurna atas permintaan pihak DPRD Sulbar, dan kami hanya mengawasi jalannya aksi parlemen ala mahasiswa," ucap AKBP. Arianto.

Setelah semua tuntutan terpenuhi dan tersampaikan massa aksi membubarkan diri dengan cara teratur. Selain itu, polisi dan sejumlah mahasiswa juga terlihat berfoto bersama.

120