Home Internasional Pasca Anwar Ibrahim Bertemu Raja, PM Muhyiddin Pasrah

Pasca Anwar Ibrahim Bertemu Raja, PM Muhyiddin Pasrah

Kuala Lumpur, Gatra.com - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengatakan pada hari Selasa (13/10) bahwa dia akan menyerahkan keputusan yang terbaik kepada raja, pasca pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang mengklaim memiliki mayoritas dukungan parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. 

Dalam wawancara pada sesi pertamanya sejak dilantik sebagai perdana menteri pada Maret tahun ini, Muhyiddin mengatakan fokusnya adalah mengelola pandemi COVID-19 dan ekonomi. 

Adapun soal pertemuan raja dengan dengan Anwar Ibrahim, Muhyiddin menolak berkomentar banyak. 

"Saya tidak mau berkomentar tentang perbuatan Anwar di istana," ujarnya dikutip Channel News Asia, Selasa (13/10).

"Sejauh yang saya ketahui, saya serahkan pada penilaian terbaik dari Agong. Agong menurut saya adalah orang yang paling terpelajar dan berkualitas. Dia punya caranya sendiri dalam melakukan sesuatu sesuai dengan ketentuan konstitusi," katanya.

Dia menambahkan, apapun keputusan yang akan dia buat, dia selalu mengikuti apa yang disediakan oleh konstitusi. 

Muhyiddin berbicara kepada pers melalui konferensi video karena saat ini menjalani karantina rumah selama 14 hari , setelah seorang menteri yang menghadiri pertemuan yang dipimpinnya dinyatakan positif COVID-19.

Dia menambahkan bahwa ketika Anwar bertemu raja, dia terlibat dalam konferensi video dengan semua anggota Dewan Keamanan Nasional (MKN) tentang masalah COVID-19.

PM Muhyiddin, merupakan presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), telah menarik partai koalisi PH pada akhir Februari untuk membentuk pemerintahan Perikatan Nasional dengan anggota parlemen dari Barisan Nasional dan Parti Islam Se-Malaysia. 

Perselisihan politik di tingkat federal ini, yang ditunda selama enam bulan ketika negara itu memerangi pandemi, telah kembali ke permukaan ketika Anwar mengklaim pada 23 September bahwa dirinya mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen Malaysia.

Sebelumnya pada pukul 14.00 siang pada hari Selasa ini, Anwar mengumumkan bahwa dia telah bertemu dengan Raja Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah untuk memberikan bukti dukungan kepadanya sebagai perdana menteri. 

“Lebih banyak pemimpin dari partai politik lain diharapkan bertemu dengan raja dalam beberapa hari mendatang,” katanya.

Istana, mengatakan Anwar hanya menyebutkan jumlah anggota parlemen yang dikatakan mendukungnya namun tidak menunjukkan daftar nama yang dimaksudkan. 

Kepala informasi Bersatu Wan Saiful Wan Jan yang dikenal selama ini banyak mengkritisi langkah Anwar mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa pemimpin oposisi itu telah berbohong tentang memimpin mayoritas. 

Dia menyarankan kepada Anwar untuk pensiun dari politik jika hanya menjalankan "strategi putus asa" nya untuk mengancam stabilitas pemerintah. 

"Jelas hari ini bahwa Tan Sri Muhyiddin Yassin masih mendapat dukungan untuk terus memimpin pemerintahan Perikatan Nasional, " katanya. 

Muhyiddin yang memilih banyak berbicara soal pandemi menyebut bahwa dalam kasus COVID-19, keputusan pemerintah federal tetap memberlakukan perintah kontrol gerakan bersyarat (CMCO) di Selangor, Kuala Lumpur dan Putrajaya, yang diumumkan pada hari Senin.

“Ini merupakan langkah pencegahan dan proaktif yang diperlukan untuk mengurangi penyebaran virus, katanya. 

“Kasus telah tercatat di semua distrik di Selangor dan ada tren peningkatan,” ujarnya. 

"Jadi saya pikir itu adalah langkah yang benar yang dibuat oleh MKN (kemarin), yang saya pimpin, untuk mendeklarasikan seluruh negara bagian Selangor di bawah CMCO untuk memastikan, atas dasar tindakan preventif dan proaktif yang telah dilakukan MKN, kita dapat membatasi Pandemi COVID-19 di negara bagian Selangor," katanya. 

Muhyiddin mengatakan meskipun mengurangi pergerakan orang misalnya, dengan penutupan sekolah, kegiatan ekonomi tidak akan terpengaruh.

“Ini bukan hanya industri, tetapi semua aktivitas ekonomi,” kata Muhyiddin. 

Ia menambahkan bahwa sebagian besar bisnis dapat terus beroperasi.

“Kami memahami harus ada keseimbangan yang tepat antara kehidupan dan mata pencaharian,” kata perdana menteri.

Hingga September, pandemi tampaknya terkendali di Malaysia antara Juni hingga Agustus, karena negara tersebut melakukan pembukaan kembali secara bertahap di bawah kendali gerakan pemulihan.

Jumlah kasus harian baru tertinggi tercatat pada 6 Oktober, dengan 691 kasus. Hingga Selasa, Malaysia memiliki 5.345 kasus aktif dari 16.880 kasus yang tercatat, dan 163 kematian.

Kenaikan tajam tersebut sebagian disebabkan oleh lonjakan perjalanan ke dan dari Sabah pada pemilihan negara bagian yang baru saja selesai akhir bulan lalu.

4991

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR