Baku, Gatra.com – Di tengah pertempuran antara Azerbaijan dan pasukan Armenia atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh, secara tidak langsung memberikan potensi terjadinya peningkatan serangan penyebaran virus corona di wilayah tersebut.

Dikutip AFP, WHO pada hari Selasa mengungkapkan bahwa lebih dari dua minggu terjadinya konflik antara rival Kaukasus yang telah menewaskan hampir 600 orang, para tentara dan yang terlibat dalam konflik telah mengabaikan protap kesehatan, apalagi pertempuran juga telah melanggar langkah gencatan senjata yang ditengahi oleh Moskow saat ditandatangani minggu lalu.

“Seperti yang telah kami katakan berulang kali, Covid 19 tidak menghormati perbatasan atau garis,” kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic pada konferensi pers.

"Mobilisasi pasukan untuk konflik, perpindahan penduduk karena itu semua, menambah kemampuan virus untuk menyebar," tambahnya.

Dia mengatakan WHO akan terus mendukung pembatasan virus di negara-negara dan memperluas operasinya untuk mengatasi kebutuhan kesehatan yang meningkat.

WHO mengatakan pertempuran telah mengganggu sistem perawatan kesehatan yang sudah meregang nyawa dan kedua negara telah melihat peningkatan penularan virus tersebut.

Kasus yang baru dilaporkan di Armenia meningkat dua kali lipat selama 14 hari terakhir dan di Azerbaijan kasus baru meningkat sekitar 80 persen selama seminggu terakhir.

Pecahnya pertempuran adalah yang terbaru di wilayah yang disengketakan dan yang paling intens sejak gencatan senjata tahun 1994, mengakhiri perang awal pasca-Soviet.