Home Teknologi Stratnas AI Jadi Pijakan Awal Kemajuan Teknologi Indonesia

Stratnas AI Jadi Pijakan Awal Kemajuan Teknologi Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Hammam Riza berpandangan pemanfaatan Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI) kedepan akan memberikan peningkatan produktivitas bagi pembangunan nasional. Untuk itu, dibutuhkan investasi dalam mempersiapkan sumber daya manusia atau talenta AI dalam negeri.

Hammam mengatakan dalam persiapan talenta AI kedepan, telah dibuat sebuah Strategi Nasional (Stratnas) Kecerdasan Artifisial 2020-2045. Dalam Startnas tersebut, menjadi pijakan awal Indonesia dalam mencapai kemajuan Indonesia dalam bidang teknologi, khususnya sektor AI.

“Dalam Stratnas tersebut pun telah ditetapkan 5 area prioritas kecerdasan artifisial dalam pembangunan nasional. Diantaranya Kesehatan, Reformasi Birokrasi, Ketahanan Pangan, Mobilitas atau Smart CIty, serta Riset dan Pendidikan,” kata Hammam saat hadir dalam Webinar Peluncuran Konsorsium Riset Artificial Intelligence secara Daring, Rabu (14/10).

Khusus untuk area pendidikan dan riset, hal tersebut pun terimplementasi dalam peluncuran Konsorsium Riset Artificial Intelegence yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud dan beberapa Perguruan Tinggi di dalam negeri.

Penggagasan konsorsium ini, lanjut Hammam, sejalan dengan salah satu misi utama yang tertuang dalam Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial, yaitu menyiapkan talenta kecerdasan artifisial yang berdaya saing dan berkarakter.

“Ini merupkan salah satu misi penting dalam rangka menguasai kemampuan teknologi, khususnya dalam teknologi 4.0. Teknologi tersebut diantaranya seperti AI, Internet of Things, Cloud Computing, Big Data, serta Kemampuan robotik,” tuturnya.

Hammam berharap, kedepan muncul talenta-talenta AI dalam negeri yang kompetitif dan berkarakter serta unggul dalam seluruh aspek pengembangan teknologi AI. Karena, ilmu tersebut dipercaya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi bagian penting.

“Apalagi dengan adanya bonus demografi 2020-2035, maka periode ini harus kita manfaatkan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi. Dan kita akan mengecilkan, rasio dependensi terkait dengan upaya kita adalah menghela pertumbuhan ekonomi melalui kemampuan SDM Indonesia yang produktif dan memiliki talenta di berbagai aspek teknologi, khususnya AI,” ujarnya.

553

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR