Home Kesehatan Memaksa Rawat Jalan, Pasien Covid-19 Akhirnya Meninggal

Memaksa Rawat Jalan, Pasien Covid-19 Akhirnya Meninggal

Brebes, Gatra.com – Seorang pasien terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah akhirnya meninggal dunia lima jam setelah keluar dari rumah sakit karena desakan keluarganya meminta dipulangkan dengan alasan rawat jalan, tidak percaya hasil swab dinyatakan positif. 

Pasien tersebut diketahui berinisial W (43), warga Desa Ketanggungan, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Pasien sempat menjalani perawatan dan meninggal pada Minggu (11/10).

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Brebes Rasipin mengatakan, W awalnya masuk ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Pasien tersebut menjalani dirawat dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

"Hasil pemeriksaan swab menunjukkan pasien tersebut positif Covid-19," kata Rasipin, Kamis (15/10).

Rasipin menyebut, pihak keluarga pasien tidak percaya dengan hasil swab tersebut dan menuduh rumah sakit sengaja meng-covid-kan pasien. 

"Pihak keluarga kemudian memaksa agar pasien dipulangkan," ujarnya.

Menurut Rasipin, dokter awalnya menolak desakan keluarga pasien tersebut karena kondisi pasien belum stabil dan masih memerlukan alat bantu pernapasan. Namun keluarga pasien bersikeras dan terus memaksa bahkan mengajak sekelompok warga untuk mendatangi rumah sakit, meminta pasien dipulangkan.

"Dokter akhirnya terpaksa menyetujui permintaan keluarga untuk memulangkan pasien tetapi dengan syarat keluarga harus menerapkan protokol kesehatan ketat," ujarnya.

Rasipin mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Puskesmas Ketanggungan untuk memantau kondisi pasien saat berada di rumah. 

"Namun lima jam setelah dipulangkan, kami mendapat informasi pasien meninggal dunia," ucapnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Brebes, Imam Budi Santoso membenarkan adanya peristiwa tersebut berdasarkan laporan yang diterimanya.

"Menindaklanjuti itu, Gugus Tugas langsung melakukan pelacakan kontak erat pasien yang meninggal. Tapi pihak keluarga pasien menolak untuk dites," ujar Imam.

Imam menyesalkan adanya kejadian tersebut dan meminta Gugus Tugas Desa untuk lebih gencar memberikan sosialiasi ke masyarakat terkait pentingnya perawatan bagi pasien positif Covid-19 serta upaya pencegahan penyebaran dengan pelacakan kontak dan tes.

"Kami juga meminta maaf rumah sakit untuk melaporkan ke Gugus Tugas jika ada kejadian serupa," ujar dia.

255

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR