Home Internasional Darurat Lonjakan Covid-19, Prancis Berlakukan Jam Malam

Darurat Lonjakan Covid-19, Prancis Berlakukan Jam Malam

Paris, Gatra.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahkan pembatasan kegiatan di sepertiga wilayah dari populasi di Prancis dengan memberlakukan jam malam, untuk mengatasi gelombang kedua virus korona. 

“Sekarang bukan waktunya untuk keramahan,” kata Macron dikutip Reuters, Kamis (15/10).

Presiden menyebut penyebaran virus melalui pesta dan pertemuan-pertemuan pribadi dan harus segera dilakukan tindakan yang diperlukan sekarang di Paris dan delapan kota besar Prancis lainnya, untuk memperlambat tingkat infeksi, apalagi saat ini rumah sakit menghadapi kewalahan pasien.

Macron mengatakan jam malam diberlakukan untuk menghentikan sementara "pesta, momen keramahtamahan di mana terdapat 50 atau 60 orang. 

“Malam yang meriah karena sayangnya, ini akibat terjadinya percepatan penyakit," ujarnya.

Macron mengumumkan jam malam, yang akan berlaku mulai Sabtu dan berlaku setiap malam dari jam 9 malam hingga jam 6 pagi keesokan harinya. Pengumuman itu beberapa jam setelah pemerintah menyatakan keadaan darurat baru.

Jam malam akan berlangsung selama empat minggu pertama, namun Macron mengatakan pemerintah akan mengupayakan perpanjangan dua minggu dari permintaan parlemen, yang berarti tindakan tersebut akan diberlakukan hingga 1 Desember.

“Artinya kami tidak akan pergi ke restoran setelah jam 9 malam, kami tidak akan pergi ke tempat teman, kami tidak akan pergi berpesta,” kata presiden dalam sebuah wawancara di televisi nasional.

Prancis, seperti negara-negara Eropa lainnya, berupaya keras memperlambat penyebaran virus dan mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan yang sekali lagi, masih tegang karena mempertahankan ekonomi 2,3 triliun euro ($ 2,71 triliun) yang dibiarkan terbuka dan melindungi pekerjaan.

Pada hari Rabu, dilaporkan 22.591 kasus baru, angka peningkatan ketiga kalinya dalam enam hari penghitungan COVID harian dan telah melampaui ambang batas 20.000. Virus itu telah membunuh lebih dari 32.000 orang di Prancis.

Jam malam berlaku untuk wilayah Paris, Marseille, Toulouse, Grenoble, Montpellier, Rouen, Lyon, Saint-Etienne dan Lille. Kota-kota tersebut memiliki populasi gabungan sekitar 20 juta orang.

155

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR