Home Politik Partai Ummat Dinilai Makin Memecah Kekuatan Politik Islam

Partai Ummat Dinilai Makin Memecah Kekuatan Politik Islam

Yogyakarta, Gatra.com - Partai baru besutan politisi senior Amien Rais, Partai Ummat, dinilai punya jalan berat di pemilu mendatang. Partai Ummat bakal menambah keterpecahan kekuatan politik Islam di Indonesia.

Hal itu disampaikan pengajar Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), Abdul Gaffar Karim, menanggapi langkah Amien mendirikan partai baru. Dilihat dari nama, asas, dan jargon politik, Partai Ummat jelas membidik ceruk pemilih muslim.

“Sebagai hak berkumpul, sah-sah saja Pak Amien bikin partai baru. Itu hak konstitusional semua warga negara,” kata Gaffar saat dihubungi Gatra.com, Jumat (16/10), soal pilihan Amien membentuk partai baru itu.

Namun Gaffar mengingatkan selama ini politik Islam di Indonesia dirusak oleh keterpecahan. Dalam pemilu demokratis, seperti pada 1955 dan pemilu di luar masa Orde Baru, total suara partai-partai Islam sekitar 30 persen.

“Kalau semakin banyak pemain, suara masing-masing partai akan makin kecil, tak signifikan, dan mudah dipecah belah,” tutur Gaffar. “Seharusnya tokoh sekaliber Amien Rais tidak turut menambah keterpecahbelahan itu. Mending memperkuat yang sudah ada saja.”

Menurut Gaffar, Partai Amanat Nasional (PAN) yang turut dibidani Amien sebenarnya bisa menjadi representasi umat Islam secara baik. “Kalau dikelola dengan baik, kalau tetap ada statemanship, kenegarawanan, pengelolanya, PAN bisa diharapkan. Langkah Amien patut disayangkan dalam konteks ini,” ujarnya.

Sebagai pendiri dan Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Amien menyatakan diri keluar dari PAN setelah bersilang pendapat dengan pengurus, terutama Ketua Umum Zulkifli Hasan. Amien ingin beroposisi, sebaliknya pengurus hendak merapat ke pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dengan kondisi itu, Gaffar memprediksi langkah Partai Ummat untuk menapak di pemilu mendatang akan berat. “Siapa yang akan dibidik? PAN saja dengan basis Muhammadiyah juga tidak bisa mengambil alih dominasi partai tengah atau partai nasionalis, apalagi digerogoti oleh partai kecil,” kata dia.

Selain itu, kata Gaffar, masa Amien sebagai politisi aktif sudah lewat. “Seharusnya beliau mengambil langkah seperti Habibie dan Gus Dur yang menampilkan diri sebagai negawaran yang tidak sibuk dengan power game,” ujar Gaffar soal Amien yang juga pernah mengajar di Fisipol UGM.

7903