Home Politik Budiman Sudjatmiko: Era Datakrasi Menggerus Keadilan Liberal

Budiman Sudjatmiko: Era Datakrasi Menggerus Keadilan Liberal

Jakarta, Gatra.com - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memaksa revolusi industri untuk belangsung lebih cepat. Akibatnya asumsi pengetahuan diri menjadi gugur digantikan oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan algoritma.

Ketua Umum Inovator 4.0, Budiman Sudjatmiko memprediksi akan segara datang era dimana semua keputusan politik dan kekuasaan berdasarkan data. Era tersebut disebut dengan era demokrasi data atau datakrasi.

Dalam era datakrasi berbagai aspek kehidupan manusia akan berubah karena teknologi. Dari segi politik, kecerdasan buatan melalui teknologi big data akan dapat menghasilkan kebijakan politik yang lebih akurat dan presisi.

Menurut Budiman para politikus yang bermain-main politik akan ditinggal dan digantikan oleh kecerdasan buatan yang memenuhi harapan dan aspirasi rakyat. “Persiapan kalian para pemuda harus dimulai dari sekarang karena masa depan yang menanti kalian merupakan sebuah era keberlimpahan, termasuk era keberlimpahan data. Era ini merupakan era datakrasi,” ujarnya dalam Webinar Kursus Keadilan Sosial yang digelar oleh Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (17/10).

Pada akhirnya, terang Budiman, konsep keadilan liberal akan tergerus karena kecanggihan teknologi. Alumni Cambridge University itu menjelaskan saat ini ekonomi liberal melahirkan keadilan yang liberal.

Ia mencontohkan buruh dan pabrik sepatu menyepakati kontrak membuat seribu pasang sepatu untuk sebulan dengan gaji yang telah disepakati. Buruh mengerjakan sesuai kontrak dan pabrik membayar gajinya sesuai kontak itulah konsep keadilan liberal. Namun buruh sebagai individu tak bisa berdaulat.

"Manusia akan tetap menjadi manusia berdaulat apabila memiliki imajinasi. Tanpa imajinasi, manusia hanyalah sekumpulan objek data,” ujar Budiman.

Politikus PDIP itu berharap big data tak hanya dikuasai oleh segelintir orang. Warga biasa diharapkan juga bisa mengakses dan mendapatkan manfaat sosial dan ekonominya.

“Saya menyebutnya dengan blockchain data atau rangkai data. Dimana server data itu terbagi di semua server di setiap komunitas yang menjadi bagian sebuah konsorsium dan bisa terjadi arisan data,” ucapnya.

Di kesempatan itu Budiman mengajak generasi muda untuk berimajinasi sesuai relevansi zaman. Ia menawarkan agenda masa depan mahasiswa yang dikenal sebagai Trisakti ABC. Konsep Trisakti ABC memuat tiga ide penting yang tercakup atas 3A (alami, asasi, abadi), 3B (berdana, berdata, berdaya), dan 3C (cinta, cita, cipta).

Konsep 3A ini terkait pada gerakan yang selaras dengan perlindungan alam, pemerataan akses ekonomi, dan keberlanjutan. Konsep 3B terkait dengan penghasilan masyarakat yang tercukupi, penjaminan hak atas data, dan self improvement. Terakhir, konsep 3C terkait kemunculan generasi kaya ide futuristik dan kemampuan menciptakan inovasi bagi masyarakat luas.

“Dalam 3C, individu berhak mencintai suatu profesi atau menciptakan sesuat sesuai dengan cita-citanya secara merdeka,” pungkas aktivis prodemokrasi di era Orde Baru itu.

775