Home Kesehatan Waspadai Norovirus Penyebab Utama Infeksi Usus Akut

Waspadai Norovirus Penyebab Utama Infeksi Usus Akut

Palembang, Gatra.com - Di tengah wabah corona virus disease 19 (Covid-19) yang sampai hari ini masih mengalami peningkatan, muncul kembali virus yang harus diwaspadai yakni norovirus.

Otoritas Kesehatan Tiongkok menyampaikan terjadi kejadian luar biasa (KLB) baru yang disebabkan oleh norovirus. Norovirus menjadi salah penyebab utama terjadi infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia.

Dr Iche Andriyani Liberty SKM MKes, Epidemiolog, dan Dosen Fakultas Kedokteran Unsri mengatakan, norovirus juga kita kenal dengan virus Norwalk, buknalah virus baru. Virus jenis ini pertama kali ditemukan pada 1972.

"Infeksi norovirus dapat menyebabkan yang disebut gastroenteritis akut. Gejalanya menyerang saluran pencernaan (diare, mual, muntah). Tetapi kadang diikuti gejala lain berupa demam dan nyeri otot," ujarnya kepada Gatra, melalui pesan singkatnya, Senin (19/10).

Ia menjelaskan, penularan norovirus melalui makanan atau minumam yang terkontaminasi, juga bisa karena menyentuh mulut dengan tangan yang dari menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi.

"Seseorang biasanya mengalami gejala antara 12 - 48 jam setelah terjangkit. Yang perlu diwaspadai adalah kondisi dehidrasi yang bisa saja timbul akibat muntah dan diare," jelasnya.

Iche menyampaikan, masyarakat harus mewaspadai juga bahwa virus ini disebut dapat bertahan hidup pada suhu ekstrem di air dan di permukaan. Artinya jika tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, tentu akan berisiko.

Lanjutnya, terkait penyebaran norovirus di Sumsel, dirinya belum menerima informasi tersebut. Menurutnya, di Indonesia sudah pernah ada publikasi penelitiannya dari sampel di RS Kota Jambi.

"Artinya ya masyarkat jangan lengah, bisa saja mjd KLB atau mewabah jika ada konsumsi makanan atau minuman bersama yang terkontaminasi. Bisa dari restoran, hajatan, bahkan tingkat rumah tangga. Jika cara dan penanganan memasak makanan atau minuman tidak baik,"

Iche juga menyampaikan, pencegahan utam terhadap norovirus yakni cuci tangan dengan sabun pada air mengalir. Yang juga menjadi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam, SpPD(K) MMB, FINASIM, FACP (Spesialis penyakit dalam konsultan Gastroenterologi Hepatologi serta Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM) menuliskan bahwa virus ini juga ada di Indonesia.

Jurnal of Medical Virology pada Mei 2020 Dr Juniastuti dkk dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga, melaporkan bahwa dari 91 sampel feses yang diperiksa ternyata 14 sampel atau 15,4 persen mengandung Norovirus.

"Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," tulisanya.

Secara umum gejala yang timbul Ketika seseorang mengalami keracunan makanan antara lain demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah. Gejala klinis ini juga muncul pada KLB Norovirus yang terjadi di Tiongkok tersebut tepatnya di Provinsi Shanxi.

"Sampai saat ini dari informasi yang ada dari Center for Disease Control and Prevention Tiongkok, lebih dari 30 KLB sudah terjadi sejak September 2020 ini melibatkan 1,500 kasus terutama dilaporkan ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang tercemar," paparnya.

Sampai saat ini prinsip penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak.

550