Home Hukum Demo UU Ciptaker Berakhir Rusuh, Dandim Sebut Ada Penyusup

Demo UU Ciptaker Berakhir Rusuh, Dandim Sebut Ada Penyusup

Sukoharjo, Gatra.com - Demo penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di Simpang Tiga Tugu Kartasura, Sukoharjo, beberapa waktu lalu berakhir rusuh. Dandim 0726/ Sukoharjo, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, menyebut, ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyusupi aksi hingga akhirnya demo pada Kamis (8/10) lalu berakhir ricuh.

"Aksi demo di Kartasura kemarin awalnya elegan, berjalan damai. Tapi, demo itu disusupi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga berubah menjadi anarkis," katanya usai Deklarasi Tolak Anarkisme di Pendopo GSP Setda Sukoharjo, Senin (19/10).

Pernyataan tersebut dikuatkan dengan 2 orang yang ditangkap pihak kepolisian dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan dari kedua tersangka tersebut. 

"Mereka yang ditangkap bukan dari mahasiswa, mereka dari kelompok tertentu, yang statusnya pelajar dan putus sekolah," ungkapnya. 

Kedua tersangka itu berperan ikut mendorong truk Satpol PP Sukoharjo yang tengah terparkir saat demo tersebut. Mereka juga melempari petugas dan kendaraan dinas polisi. 

Diketahui, dua unit mobil polisi rusak, yakni satu unit truk polisi milik Polres Boyolali dan satu unit mobil Patroli milik Polres Sukoharjo. Kapolres menambahkan, aksi demo UU Omnibus Law Cipta Kerja ini juga didasari dengan hoaks yang berkembang di masyarakat. 

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengajak masyarakat untuk menjunjung tinggi kedamaian dan menolak segala bentuk anarkisme. 

"Pada demo menolak UU Cipta Kerja, ada aksi pembakaran dan pengrusakan. Aksi seperti ini harus kita cegah, untuk mewujudkan Kamtibmas di Sukoharjo. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Sukoharjo untuk menolak aksi anarkis," tandasnya.

121