Gaya bicara yang lugas, blak-blakan, kadang bercampur sindiran sudah menjadi merek dagang Siti "Bu Tejo" Fauziah di mana pun ia tampil. Saat menjadi tamu di salah satu acara bincang-bincang tentang UMKM yang dihelat sebuah bank nasional pada Selasa lalu di restoran kawasan Cipete, Jakarta Selatan, ia juga tetap menggunakan gaya yang sama.

Meski demikian, ia mengaku cara bicara seperti itu benar-benar sebuah akting. “Tanya saja ke suami saya, saya ini orangnya sebenarnya kalem,” ujarnya sembari terkekeh kepada Mukhlison S. Widodo.

Bagi Ozie –begitu ia biasa dipanggil—semua memang berubah menjadi berkah setelah Tilik, sebuah film pendek di mana ia menjadi salah satu pemerannya, viral di media sosial. Berkat film itu juga, Ozie mengaku, bila dulu ia hanya mengenal dunia seni peran di atas panggung, kini mulai mengenal wilayah lain: produk seni yang menjadi industri.

“Ini menjadi tantangan baru bagi saya. Semua ingin cepat. Sementara kalau di panggung, saya harus bedah naskah, konteksnya harus kita pahami selama berbulan-bulan dulu," ujar wanita kelahiran Blitar, Jawa Timur, 19 Desember 1988, ini.

Dan, setelah menapaki wilayah industri seni, Ozie mengaku harus benar-benar memilih kesempatan yang datang. Karena ia juga harus tetap menjaga kesehatannya, sehingga ia tak punya target tertentu dalam bekerja. "Saya mengalir saja, tidak berekspektasi ada peran di satu film, kalau ada proyek cocok, ya jalan," katanya.

Kini setelah banyak orang mengenalnya, Siti mengaku juga harus pandai-pandai menjaga diri. Apalagi penggemarnya dari seluruh Indonesia. Walau ia juga meyakini, penggemarnya pasti tidak akan kelewatan menjadikannya sebagai tokoh pujaan. "Penonton Indonesia itu smart. Mereka bisa membedakan mana yang urusan pribadi, mana yang bukan," katanya.

[G]