Home Ekonomi Pemkab Muba Godok Regulasi Pemanfaatan Aspal Karet

Pemkab Muba Godok Regulasi Pemanfaatan Aspal Karet

Sekayu, Gatra.com - Diversifikasi produk dalam rangka memacu program hilirisasi komoditi karet yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel, terus dikebut.

Hadirnya pabrik aspal karet berbasis latek pekat, petani karet di Muba, bahkan Sumsel, memiliki pasar baru selain bokar. Lateks pekat hasil proses pemisahan partikel cair dan padat (centrifuge) itu akan diolah menjadi aspal, yang diyakini mampu meningkatkan ekonomi petani karet bukan hanya di Muba, melainkan Sumsel.

Bupati Muba, Dr Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, selain pembangunan pabrik aspal karet yang akan mulai beroperasi pada 26 Oktober 2020, juga sudah menyiapkan perangkat peningkatan sumber daya manusia mulai pemenuhan mesin sentrifuge, pelatihan bagi petani yang tergabung di UPPB, dan pasar lateks pekat, hingga sebuah produk hukum.

"Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 602/2161/BJ tentang Pemanfaatan Aspal Karet Untuk Pembangunan Jalan Daerah sudah ada. Kita sedang menggodog regulasi khusus untuk Muba. Intinya, karet produksi Muba, memberi manfaat bagi seluruh warga Sumsel. Jalan bisa lebih awet, petani karet sejahtera," terang Dodi, di sela peninjauan Workshop PUPR Muba, Minggu (25/10).

Baca juga: Pabrik Aspal Karet Muba Operasional, Kado Manis untuk Petani

Dodi menyebutkan, pabrik aspal karet yang ada di Muba, nantinya mampu menyerap 20 ribu ton lebih lateks pekat produksi petani di Bumi Serasan Sekate. Ini kerjasama Pemkab Muba, Puslit Karet Bogor dan PT Jaya Trade, dengan produksi aspal karet 2-3 ton perhari. Adapun luas pabrik, dapat menampung latex sekitar 4-5 ton perhari.

"Nah, agar serapan lebih besar kita juga susun persyaratan lelang pekerjaan jalan di Muba, berbasis aspal karet. Saat ini kita sudah koordinasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), agar dimasukkan dalam daftar E-Katalog," jelas Dodi.

Sekda Muba, Apriyadi menerangkan, untuk pabrik pengolahan aspal karet saat ini Muba menggandeng PT Jaya Trade. Kini total lateks pekat dari UPPB Cipta Praja mencapai 3.193.9 kg (3 ton lebih) yang siap dijadikan campuran aspal karet.

"Kita ke depan akan adakan alih teknologi soal ini sehingga Muba, tak hanya dapat keuntungan bagi hasil pengelolaan nya saja melainkan akan berdiri sebagai pemain utama. BUMD Muba kita dorong ambil peran ini," tegas Apriyadi.

Kepala Bappeda Muba, Iskandar menyebut persyaratan dan regulasi sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Mendagri tentang penyerapan karet guna bahan industri diperkuat dengan Keputusan Bupati Muba tentang pembentukan kelembagaan petani karet melalaui UPPB.

"Mekanisme pembelian aspal karet melalui unit pengolahan aspal karet yg terdiri dari para pihak Jaya Trade, Puslit Karet , PUPR, Disbun, " beber Iskandar.

Plt Kadisbun Muba, Akhmad Toyibir SSTP MM menambahkan, pihaknya sesuai perintah Bupati Muba, telah memberikan bantuan kepada UPPB untuk memproduksi latek pekat sebagai bahan campuran aspal karet.

"Sudah ada satu bantuan Bupati untuk UPPB dan berhasil menjadi pemasok lateks pekat pabrik aspal karet Muba. Tahun depan kita serahkan lagi dua mesin sentrifuge dengan penyebaran di dua titik Muba yang strategis," jelas Toyibir.

353