Labuhanbatu Utara, Gatra.com - Banjir yang menggenangi 600-an rumah warga di Kelurahan Aek Kanopan dan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumut kemarin, berangsur surut.
Terhitung sejak menjelang dinihari, Senin (26/10), sebagian warga sudha mulai melakukan pembersihan dikediamannya pasca air masuk ke dalam rumah. Sejumlah peralatan yang sejak awal diselamatkan, mulai ditata kembali.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labura, Sukardi menerangkan, ratusan kepala keluarga juga sudah kembali kerumahnya masing-masing dan berbenah akibat terjangan air dari sungai Aekbange yang meluap.
Namun begitu, sebutnya, kepada masyarakat harus tetap mengantisipasi kemungkinan kembali datangnya banjir susulan, terlebih cuaca belakangan ini dinilainya masuk dalam kategori ekstrim.
"Iya, kita harus tetap waspada, beberapa hari inikan mendung terus, selalu hujan dengan intensitasnya tinggi. Makanya tetap memantau kondisi, terkhusus bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai," pesan Sukardi.
Pasca banjir sehari sebelumnya, sesuai data, laporan petugas evakuasi baik dari BPBD maupun Dinas Sosial serta laporan, tidak ada kerugian mendasar yang dialami warga maupun pemerintah.
Hingga kini sesuai fakta di lapangan, tidak ditemukan kerusakan pada rumah warga, kerusakan fasilitas umum, kerusakan pada lahan pertanian/tanaman maupun tidak ada binatang ternak yang mati akibat genangan air kemarin.
Namun begitu, petugas tetap disiagakan di kantor BPBD Kabupaten Labura guna mengantisipasi bencana lainnya. "Tetap siaga di kantor untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Masyarakat juga harus berhati-hati, amati gejala-gejala alam," pesan Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura, Sukardi.
